KOTA PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota Pekalongan bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) menyelenggarakan sosialisasi penerapan bioteknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI) di Technopark Pekalongan, Selasa (28/5).
Sosialisasi ini merupakan bagian dari proyek percontohan pembangunan unit HPI di kota tersebut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan, Sugiyo, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya konsumsi ikan dan berbagai produk HPI.
“Peserta diberikan pemahaman tentang manfaat mengkonsumsi ikan, jenis produk ikan dari unit HPI, serta praktik membuat cemilan dengan tepung ikan,” jelasnya.
Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, kader Posyandu, Puskesmas, dan UMKM pengolahan makanan.
Pembangunan unit HPI di Technopark dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juni atau Juli mendatang. Unit ini diproyeksikan mampu memproduksi 2 ton tepung ikan setiap bulan.
“Dengan sosialisasi ini, kami berharap masyarakat semakin familiar dengan tepung HPI, sehingga saat unit mulai beroperasi pada Desember mendatang, mereka dapat langsung memanfaatkannya dalam berbagai olahan makanan,” tambah Sugiyo.
Konsumsi ikan di Kota Pekalongan saat ini tercatat sebesar 32,7 kilogram per kapita per tahun, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang mencapai 37 kilogram per kapita dan nasional yang mencapai 55 kilogram per kapita.
Padahal, potensi perikanan di Pekalongan cukup tinggi. Oleh karena itu, Sugiyo berharap HPI dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang kurang nyaman mengkonsumsi ikan secara langsung.
Sementara itu, Direktur Bina Mutu Dirjen PDSPKP KKP, Ines Ramaniya, menyoroti bahwa HPI hadir untuk memanfaatkan ikan yang tidak bernilai ekonomis tinggi dan seringkali tidak terpakai saat panen melimpah.
“KKP ingin memberikan nilai tambah pada produk perikanan di Pekalongan dengan membangun unit pengolahan HPI. Ini juga merupakan upaya untuk menangani stunting yang masih menjadi perhatian serius pemerintah,” ungkap Ines.
Ia berharap masyarakat Pekalongan dapat memanfaatkan peluang ini untuk meningkatkan konsumsi ikan dan, pada akhirnya, meningkatkan kesehatan generasi mendatang. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)