PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) mengadakan pelatihan menjahit dan bordir yang menyasar warga terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Kepala Dindagkop UKM, Supriono, menjelaskan bahwa pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, yakni pada 23-25 Juli 2024. Peserta merupakan perwakilan dari tiap kelurahan yang terdaftar dalam DTKS, berjumlah 35 orang se-Kota Pekalongan.
“Pelatihan ini didanai oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan tujuan meningkatkan keterampilan warga kurang mampu agar mandiri dan mampu melihat peluang bisnis dari usaha bordir ini,” jelas Supriono di LPK Nisfisano Kota Pekalongan pada Rabu, 24 Juli 2024.
Dengan keterampilan ini, peserta diharapkan dapat menambah penghasilan keluarga dan meningkatkan kesejahteraan.
“Mereka diajarkan membuat bordir tas dengan pola dan motif yang disesuaikan dengan ide kreatif masing-masing peserta,” kata Supriono.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menyebut pelatihan tersebut sebagai upaya dalam memberdayakan warga setempat dalam memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
“Kami berusaha memberdayakan warga Kota Pekalongan melalui pelatihan yang bermanfaat. Pelatihan bordir sangat dibutuhkan mengingat meningkatnya kebutuhan masyarakat, terutama menjelang puasa dan lebaran, di mana banyak tukang jahit dan bordir kewalahan menerima pesanan,” ujar Aaf sapaan akrabnya.
Menurut Aaf, kebutuhan akan pakaian terus meningkat, sehingga pelatihan ini diharapkan dapat membantu peserta dalam membuka usaha sendiri atau bekerja dengan keahlian yang diperoleh.
“Setelah pelatihan ini, kami berharap bisa memberikan bantuan mesin-mesin agar pemberdayaan dan pelatihan bisa lebih maksimal,” tambahnya.
Isfadia, salah satu peserta dari Kuripan Yosorejo, mengaku senang dengan kesempatan mengikuti pelatihan bordir yang diberikan Pemkot Pekalongan.
“Ini kali pertama saya belajar menjahit dan membordir. Semoga ke depannya saya bisa membuka usaha sendiri. Alhamdulillah pelatihan ini mudah diikuti dan sangat bermanfaat,” ungkapnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)