PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) setempat resmi menutup pelatihan berbasis kompetensi tahap I Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2024 pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Penutupan yang berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan tersebut dilakukan oleh Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, yang didampingi sejumlah pejabat terkait seperti Kepala Dinperinaker, Betty Dahfiani Dahlan, dan Kepala BLK, Helmy Hendarsyah.
Kepala Dinperinaker Kota Pekalongan, Betty Dahfiani, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut melibatkan 64 peserta yang tersebar dalam empat kejuruan, yakni menjahit, tata boga, mekanik mobil, dan teknik las. Masing-masing kelas diikuti oleh 16 peserta.
Adapun dalam penutupan tersebut pihaknya meluluskan seluruh peserta dan memberikan sertifikat kompetensi sebagai bukti penguasaan keterampilan.
“Dari hasil evaluasi, mereka telah dinyatakan kompeten dan berhak mendapatkan sertifikat kompetensi dari BLK. Kami berharap sertifikat ini dapat menjadi bekal bagi mereka untuk bekerja atau berwirausaha,” ujar Betty pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Betty juga mendorong para lulusan agar tidak berhenti hanya pada pelatihan dasar ini. Ia mengingatkan pentingnya inovasi dan pengembangan kompetensi secara berkelanjutan agar para peserta bisa semakin siap menghadapi dunia kerja atau membangun usaha mandiri.
Kepala Bidang Penempatan Kerja, Pelatihan, dan Produktivitas Dinperinaker Kota Pekalongan, Indria Susanti, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan peserta setelah pelatihan selesai.
“Kami membuat grup WhatsApp untuk berbagi informasi dan mengadakan kerja sama dengan perusahaan lokal guna memberikan kesempatan magang,” jelasnya.
Program magang tersebut berlangsung selama tiga bulan, dan Pemkot Pekalongan akan memberikan uang saku bagi para peserta. Selain itu, Dinperinaker menggelar Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan Industri Daerah setiap tahun untuk menggali kebutuhan industri dan menyusun program pelatihan yang lebih tepat sasaran di masa mendatang.
Salah satu peserta pelatihan, M. Ainun Najib, yang mengikuti pelatihan pembuatan roti dan kue, mengungkapkan rasa senangnya karena mendapat banyak keterampilan baru.
“Saya berencana untuk magang di bagian pastry hotel. Semoga dari sini saya bisa diterima kerja dan terus mengembangkan keterampilan saya,” tuturnya penuh harapan. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)