PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pekalongan buka suara terkait kericuhan menjelang debat calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) di Hotel Patra Jasa Semarang yang terjadi pada Sabtu malam, 9 November 2024.
Ketua Kabupaten Pekalongan, Laelatul Izah, menjelaskan bahwa acara debat publik berjalan lancar sesuai rencana meski diwarnai kericuhan dan dugaan aksi pemukulan di luar ruangan.
Dalam pernyataannya, Laelatul menjelaskan bahwa KPU Kabupaten Pekalongan sudah bekerja sama dengan aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, demi menjaga kelancaran acara debat. Menurutnya, sebanyak 342 personel dari Polres Pekalongan, Polda Jawa Tengah, dan TNI dikerahkan di tiga titik pengamanan, yaitu di akses jalan menuju hotel, portal masuk, dan sekitar ruang debat.
“Personel keamanan sudah bersiaga sejak pukul 11.00 siang untuk melakukan screening sebelum para undangan tiba,” ucapnya pada Minggu, 10 November 2024.
Laelatul juga menegaskan bahwa undangan untuk pasangan calon dimulai pada pukul 14.00 WIB, sementara pendukung diundang mulai pukul 17.00 WIB. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan ketertiban dan meminimalkan risiko kericuhan di sekitar lokasi acara.
Terkait kericuhan dan dugaan pemukulan terhadap putri calon wakil bupati nomor urut 02, Laelatul menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi detail mengenai kejadian di luar area debat. Menurutnya, seluruh anggota KPU Kabupaten Pekalongan saat itu sedang berada di dalam ruang acara.
“Saya tidak menyaksikan langsung dan baru mengetahui insiden itu setelah debat selesai, saat tim dari salah satu pasangan calon menyampaikan bahwa ada kejadian di luar area,” jelasnya.
Laelatul juga mengklarifikasi video yang beredar di media sosial, yang menunjukkan sejumlah pendukung paslon 02 berbicara dengan dirinya. Menurutnya, dialog tersebut berlangsung setelah debat usai dan dilakukan untuk menyampaikan keluhan terkait dugaan gangguan yang dialami pasangan calon (paslon) 02.
“Kami tetap berkomitmen melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan tim kampanye dan pihak keamanan untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam setiap tahapan Pilkada,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)