KOTA PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mendorong juru sembelih untuk mengantongi sertifikat sembelih halal menjelang Idul Adha.
Menindaklanjuti hal tersebut, Dewan Perwakilan Daerah Juru Sembelih Halal (DPD JULEHA) bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan menggelar Pelatihan Juru Sembelih Halal di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, pada Senin, 10 Juni 2024.
Mas Aaf, sapaan akrab Wali Kota ini menekankan pentingnya uji kompetensi atau sertifikasi juru sembelih.
“Para peserta pelatihan di sini mungkin sebelumnya sudah memiliki pengalaman menjadi juru sembelih namun lewat pelatihan ini peserta akan mendapat pengalaman dan ilmu yang luar biasa bermanfaat. Bagaimana cara memegang kepala dan leher sesuai standar,” beber Aaf.
Lebih lanjut, menurut Aaf, standarnya adalah menyembelih tanpa menyakiti hewan, misalnya untuk merobohkan hewan ada tekniknya.
“Saya mendorong agar para juru sembelih memiliki sertifikat untuk menjelang Idul Adha ini, apa lagi pada qurban nanti hari pertama dan kedua dipastikan ramai penyembelihan hewan qurban yang dilakukan di mushola dan masjid tentunya membutuhkan juru sembelih yang kompeten,” terangnya.
Selain itu, Pemkot Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (DISPERPAN) juga akan mengadakan kegiatan pelatihan penyembelihan pada Rabu besok.
Sementara, Ketua DPD JULEHA Kota Pekalongan, Abdurrahman, menjelaskan kegiatan pelatihan ini menyasar para juru sembelih untuk menjamin kehalalan makanan yang kita makan, terutama makanan yang berasal dari hewan seperti unggas, sapi, kerbau, dan kambing terjamin kehalalannya.
“Animo para juru sembelih untuk pelatihan ini cukup tinggi mendekati lebaran idul adha. Sebenarnya mereka sudah pernah menyembelih namun dengan berbekal ilmu turun temurun, melihat kemudian berani tanpa teori teknik,” ungkapnya.
Dalam pelatihan tersebut, dilatih standar teknik penyembelihannya. Lebih dari 100 peserta mengikuti pelatihan penyembelihan halal hari ini.
Abdurrahman mengatakan, menyembelih itu sepatutnya itu dilakukan oleh orang yang rajin sholat atau ibadah sehingga tidak asal sembelih tapi berbekal ilmu agama dan terjamin kehalalannya.
“Terkait pisau untuk menyembelih kambing biasanya tiga jari, untuk kerbau atau sapi pisau 5 jari, sedangkan ayam paling tidak 1 jari dan harus dalam kondisi tajam. Juru sembelih juga harus memperhatikan betul APD yang harus digunakan saat menyembelih,” tukasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)