PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Akibat jebolnya tanggul Sungai Bremi-Meduri di wilayah Jeruksari, Kabupaten Pekalongan, banjir meluas hingga ke Kota Pekalongan. Wilayah Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, menjadi salah satu daerah terdampak paling parah, dengan ratusan rumah terendam dan 507 jiwa mengungsi ke tiga posko pengungsian yang disiapkan Pemerintah Kota Pekalongan.
Banjir tersebut juga memaksa Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pekalongan untuk merelokasi dua tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada 2024 di Kelurahan Pasirkratonkramat. TPS 10 yang sebelumnya berada di halaman SDN Kramatsari kini dipindahkan ke eks Kantor Kelurahan Kramat Sari, sementara TPS 12 yang sebelumnya berada di sebelah Stasiun Pompa Air Randujajar dipindahkan ke eks Kantor Kelurahan Kraton Kidul.
“Relokasi ini dilakukan untuk memastikan kelancaran pemungutan suara, meski lokasi TPS tetap berada dalam satu kecamatan sesuai aturan. Kami juga terus berkoordinasi dengan OPD terkait seperti Satpol-P3KP dan BPBD untuk memastikan akses ke TPS aman,” jelas Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogaananda, pada Selasa, 26 November 2024.
Fajar juga menegaskan, bagi calon pemilih yang kehilangan surat pemberitahuan akibat banjir, pihaknya akan mengeluarkan Surat C Kejadian Khusus. Hal ini dilakukan agar proses verifikasi tetap berjalan sesuai prosedur.
Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10, Mukaromah, mengungkapkan bahwa lokasi TPS sebelumnya tidak memungkinkan digunakan karena banjir yang cukup tinggi.
“DPT di TPS 10 mencapai 529 orang, tetapi sebagian besar pengungsi tersebar di lokasi lain. Kami akan survei ke posko-posko pengungsian untuk memastikan warga tetap dapat menyalurkan hak pilihnya,” ujarnya.
Mukaromah menambahkan, pihaknya bersama KPPS telah mensosialisasikan jadwal pemungutan suara kepada para pengungsi.
“Kami berharap partisipasi warga tetap tinggi meski kondisi sulit ini,” tandasnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)