PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Banjir yang melanda Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, akibat cuaca ekstrem pada Senin, 20 Januari 2025, terus meluas hingga merendam empat desa dengan ketinggian air mencapai 60-80 centimeter (cm).
Untuk mencegah banjir semakin meluas, ratusan warga bersama TNI AL, Kodim 0710/Pekalongan, dan Polres Pekalongan bahu-membahu membangun tanggul darurat menggunakan 600 karung pasir pada Rabu, 22 Januari 2025.
Sekretaris Camat Wonokerto, Nur Hadi, menjelaskan langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi meluasnya banjir ke wilayah lain. Ia menyebut, empat desa yang saat ini terdampak banjir yakni Desa Pesanggrahan, Pecakaran, Api-Api, dan Sijambe.
“Kondisi banjir di wilayah kami semakin tinggi. Untuk mengantisipasi agar tidak meluas ke desa lain, kami bersama TNI dan Polri bergotong royong membuat tanggul darurat dengan karung pasir,” ujarnya.
Sebanyak 200 personel gabungan dari relawan, TNI AL, Kodim 0710/Pekalongan, dan Polres Pekalongan dikerahkan untuk mengisi karung dengan pasir laut dan mendistribusikannya ke dua titik tanggul yang jebol.
Nur Hadi menegaskan bahwa kerja sama antara warga dan aparat ini merupakan upaya darurat yang diharapkan dapat mencegah dampak lebih buruk.
“Kami akan terus memantau kondisi dan memastikan penanganan lebih lanjut agar masyarakat yang terdampak banjir bisa segera mendapatkan bantuan yang dibutuhkan,” pungkasnya.
Salah satu warga Desa Wonokerto, Siswanto, menyambut baik aksi gotong royong tersebut. Menurutnya, ketinggian air terus meningkat sejak Selasa, 21 Januari 2025, hingga menyebabkan warga kesulitan memenuhi kebutuhan logistik.
“Dari awal bencana hingga hari ini, warga hanya bisa memenuhi kebutuhan makanan secara swadaya. Kami berharap pemerintah melalui dinas terkait segera tanggap untuk membantu logistik, terutama makanan, karena banyak rumah dan dapur warga terendam,” ucapnya. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)