Stok Bawang Merah Melimpah, DPRD Pati Sarankan Petani Kembangkan Strategi Marketing

Stok Bawang Merah Melimpah, DPRD Pati Sarankan Pengembangan Strategi Marketing

Anggota Komisi B DPRD Pati, Noor Laela saat rapat di Ruang Gabungan DPRD Pati, kemarin. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Melimpahnya stok bawang merah pasca panen di kalangan petani di Kabupaten Pati menyebabkan harga jual ke tengkulak menjadi murah. Hal tersebut sangat dikeluhkan para petani, mengingat biaya perawatan bawang merah yang cukup malah.

Menyikapi masalah tersebut, anggota Komisi B DPRD Pati Noor Laila menyarankan pengembangan strategi marketing untuk meningkatkan nilai ekonomis bawang merah.

“Pengembangan strategi pemasaran atau marketing perlu dilakukan di sini, sehingga nantinya petani tidak hanya menjual bawang merah secara mentahan. Melainkan juga dalam bentuk olahan. Kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pati dan dinas terkait juga diperlukan untuk menguatkan nilai ekonomis bawang merah,” ujarnya.

Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Jeblok, DPRD Pati: Butuh Kerja Sama Dinas Terkait

Politisi dari Fraksi Gerindra ini pun menambahkan bahwa produksi nasional bawang merah saat ini turun 50 %, sehingga ada kesempatan bagi petani bawang merah Pati untuk menaikkan harga jual. Terlebih harga jual di pasaran kini mencapai Rp25-30 ribu rupiah per kilonya.

“Secara nasional hasil panen bawang merah turun 50%. Saya rasa ini adalah kesempatan besar bagi petani bawang merah yang ada di Pati untuk menaikkan harga jual, dengan menjualnya ke luar daerah Pati,” tambahnya.

Pihaknya berharap, ada kebijakan dari Pemkab Pati yang dapat menstabilkan harga jual bawang merah di kalangan petani. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version