Pedagang Berharap Direlokasi ke Alun-alun Timur Pati Secepatnya

Pedagang simpang lima pati

MENJELASKAN: Sugito Wakil Ketua Paguyuban PKL Simpang Lima ungkapkan harapannya terkait Alun-Alun Timur Pati, Selasa (23/11). (Aziz Afifi / Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Menyusul selesainya pengerjaan Alun-alun Timur Kabupaten Pati, para pedagang berharap bisa segera direlokasi. Hal tersebut disampaikan oleh Sugito Wakil Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Simpang Lima Pati saat ditemui di lapak dagangannya, kemarin (23/11).

Sugito juga berharap pemindahan yang terjadi di Alun-alun Timur Pati atau nama lainnya, Alun-alun Kembangjoyo Pati, nantinya tidak mengulang kejadian sebelumnya. Pasalnya saat dipindah di pusat kuliner Pati, sejumlah pedagang mengeluhkan omzet menurun drastis. Menurutnya Pusat Kuliner Pati yang baru tidak strategis untuk berjualan hingga pendapatan mereka mengalami penurunan. 

Sempat Molor, Kini Alun-alun Timur Pati sudah Layak Ditempati

“Kami harap pemindahan PKL yang di Alun-alun Timur itu tidak kejadian kayak kemarin. Karena kita sebagai PKL Pati yang menempati di belakang Gor itu semua ekonominya hancur,” ungkapnya.

Lebih lanjut ia berharap, sebelum dilakukannya pemindahan, sarana prasarananya supaya disiapkan dengan baik. Terutama keberadaan tempat ibadah, air hingga kamar mandi. 

SIAP BEROPERASI: Suasana sepi Alun-alun timur yang sudah rampung dikerjakan, kemarin (22/11). (Aziz Afifi / Lingkarjateng.id)

“Kami harap sudah ada semuanya terutama tempat ibadah, karena di sana itu jauh dari tempat ibadah. Terus air, kamar mandi, toilet dan sebagainya harus ada sebelum ditempati,” harapnya. 

Kemudian dalam pengundian terkait penempatan Los, katanya, harus transparan. “Kami berharap pada Pemkab untuk yang di Alun-alun Timur nanti supaya lebih baik, memprioritaskan teman-teman PKL Simpang Lima Pati. Penempatannya kami harap supaya transparan. Supaya diundi di tempat sana saja supaya tidak terjadi miss-komunikasi, karena kemungkinan banyak dari luar yang ingin ikut berjualan di situ,” tegasnya. 

Untuk saat ini berdasarkan keterangan Sugito setidaknya ada 320 anggota ex-pedagang dari Simpang Lima Pati. Saat ini, mereka berjualan menyebar di sejumlah titik Kabupaten Pati. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)  

Exit mobile version