PATI, Lingkarjateng.id – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono menginstruksikan dinas terkait untuk memperbaiki pompa air di Stasiun Pompa Tambakromo di Desa Kedumulyo, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Hal itu diungkapkan oleh Sudaryono dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Jumat, 2 Agustus 2024.
Menurut Sudaryono, enam pompa air yang dibangun pada 1991 di Stasiun Pompa Tambakromo memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu perluasan areal tanam demi mewujudkan swasembada pangan. Dengan perbaikan pompa air tersebut diharapkan dapat memberi pasokan air kepada 10 desa yang ada di 3 kecamatan di Kabupaten Pati.
“Pompa air ini lama tidak dimanfaatkan, dan difungsikan lagi tahun 2017. Ini sebetulnya sangat punya prospek,” ucap Sudaryono.
Untuk itu, Sudaryono juga telah menginstruksikan kepala dinas terkait dan jajarannya guna menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) guna mendukung optimalisasi pompa tersebut. Dengan pompa yang beroperasi, diharapkan mampu mengaliri lebih dari 1000 hektare lahan.
Menurutnya, jika indeks pertanaman di Pati meningkat sehingga panen bisa dilakukan tiga kali dalam setahun, berarti ada penambahan areal tanam sebesar 3000 hektare yang akan mendukung peningkatan produksi pertanian serta menjaga ketahanan pangan.
“Kita sudah ada koordinasi di tingkat kabupaten. Tinggal nanti ada perbaikan sedikit, yang penting air mengalir sampai jauh dan bisa dimanfaatkan untuk petani kita,” tandasnya.
Sementara itu, dalam kunjungannya di Balai Pengujian Standard Instrument Lingkungan Pertanian (BSIP) Kecamatan Jaken, Kabupaten Pati, Sudaryono mengatakan bahwa selain demi mencapai swasembada pangan, perluasan lahan pertanian juga bertujuan untuk menghadapi fenomena El Nino dan musim kemarau berkepanjangan.
“Kita ketemu dengan penyuluh pertanian dan Kodim seluruh Jawa Tengah dalam rangka rapat koordinasi terkait program kita beberapa bulan ke depan untuk penambahan area tanam. Sehingga kita cukup untuk menyongsong di bulan-bulan berikutnya,” ujarnya.
Sudaryono menjelaskan, pada Juli lalu perluasan lahan yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian bersama TNI mencapai kurang lebih 970 hektare. Ke depannya, ia akan berupaya lebih keras lagi agar target satu juta hektare per bulan tercapai.
“Kementan RI dibantu oleh TNI dalam kaitannya meningkatkan produksi. Dan dibantu di sisi Polri kaitannya pengamanan, masalah hukum, pemberantasan mafia dan seterusnya,” paparnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menggunakan kebijakan politik untuk mencapai target perluasan lahan pertanian. Mengingat, upaya para petani dalam mendukung program tersebut selama ini sudah maksimal. Sudaryono menilai, jika tidak diimbangi dengan kebijakan politik upaya para petani akan sia-sia.
“Ini butuh kehendak politik, keberpihakan politik, keputusan besar bagaimana kita men-support sektor pertanian kita. Tentu ini sangat menggembirakan dan optimis,” ucapnya.
Selain itu, Sudaryono juga akan berkunjung ke negara-negara tetangga yang memiliki masalah serupa. Teknologi dan solusi yang didapatkan selama kunjungan tersebut nantinya akan diterapkan di Indonesia.
“Lagi saya pikirkan juga ini, nanti kita akan ke negara lain. Kita kan monsun, monsun kan Vietnam, Kamboja, Thailand, Indonesia. Ini salah satu yang menjadi perhatian, menjadi PR kita,” ungkapnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)