Kebakaran Susulan Terjadi di Pabrik Plastik Pati

Kebakaran Pati

PEMADAMAN: Tim pemadam kebakaran berjibaku memadamkan api yang membakar PT Starindo Jaya Packaging di Kecamatan Margorejo, Pati. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Terjadi kebakaran susulan di pabrik gelas plastik di Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, pada Senin (14/2). Asap hitam tampak kembali menyembul dari PT Starindo Jaya Packaging itu, padahal sebelumnya api sudah dipastikan padam pada Minggu (13/2) dini hari.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Pati Sugiyono mengungkapkan, pada Minggu (13/2) siang sekira pukul 11.00 WIB, pihaknya telah menarik semua armada mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari lokasi kejadian. Hal ini lantaran api dinilai sudah berhasil dijinakkan.

“Dengan asumsi sudah tidak ada api. Kalau ada gejolak api, pihak perusahaan akan memadamkan sendiri,” ucap Sugiyono, Senin (14/2) siang.

Kebakaran Pabrik Plastik di Pati, 25 Unit Damkar Dikerahkan

Namun, pada pukul 05.15 pagi, pihaknya kembali mendapatkan laporan munculnya api di lokasi pabrik plastik tersebut. Atas laporan tersebut, pihaknya pun menerjunkan beberapa unit mobil Damkar dengan dibantu Damkar dari perusahaan Kudus. Setidaknya ada lima damkar yang melakukan pemadaman. 

“Tahu-tahu jam 5 pagi, muncul api kembali. Jam 05.15 WIB mereka menghubungi Damkar Pati dan kami turun ke lapangan. Kita turunkan dua unit Damkar Pati, ada bantuan dua unit Damkar PT Djarum Kudus, dan satu damkar dari PT Starindo Jaya Packaging,” kata Sugiyono. 

Pabrik Gelas Plastik di Pati Kebakaran Siang Ini

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena keberadaan bahan baku di pabrik yang sulit dideteksi. Bahkan karena hal tersebut, tim Damkar memerlukan tenaga ekstra untuk melakukan pemadaman api di pabrik plastik Pati itu.

“Itu ‘kan bahan plastik, ya jadi sulit dideteksi. Lagian kalau sendiri itu sulit memadamkan,” ungkap dia. 

Lebih lanjut, api berhasil dipadamkan kembali pada Minggu siang (14/2), pukul 12.00 WIB. Selepas itu pihaknya baru bisa kembali ke markas. Sementara terkait kerugian, pihaknya belum dapat memprediksi. “Yang jelas miliaran itu,” tandas Sugiyono. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)

Exit mobile version