PATI, Lingkarjateng.id – Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) Budi Utomo Pati mendukung Kredit Tanpa Agunan (KTA) dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk semua lembaga pelatihan kerja yang ada di Kabupaten Pati. Karena hal tersebut diyakini akan memudahkan calon pekerja migran Indonesia untuk bisa kerja ke luar negeri tanpa menjual aset atau pinjam ke rentenir.
Anggota DPR RI Pati, Riyanta, S.H., M.H., mendukung penuh program KTA yang digelontorkan pemerintah lewat BP2MI. Apalagi ada sebagian pekerja migran yang terhambat keberangkatannya selama 2 tahun karena pandemi. Padahal mereka meminjam uang untuk biaya keberangkatannya.
Bersama UPT BP2MI Semarang, Anggota DPR RI Riyanta Sosialisasikan Perlindungan Pekerja Migran
“Dengan adanya kredit tanpa agunan, akan meringankan beban calon pekerja migran Indonesia. Tentu, sebagai wakil rakyat kami sangat mendukung untuk membantu pekerja migran terkait keuangan agar dapat dikembangkan,” katanya.
Ia menyebut, hal itu juga termasuk kredit usaha ringan (KUR). “Kita harus perjuangkan dan pikirkan nasib para pekerja migran. Karena biasanya waktu mau berangkat ke luar mereka terkendala pembiayaan. Tak jarang, mereka terpaksa meminjam dari rentenir dengan bunga yang tinggi. Ada pula yang menjual barang-barang berharganya,” jelasnya.
Sementara itu, Ragil Rohmatullah, Direktur LPKS Budi Utomo Pati, berharap besar bahwa hal itu bisa segera terealisasi. “Semoga bisa segera terealisasi. Kendala pekerja migran salah satunya pada ongkos berangkat, karena butuh anggaran yang tidak sedikit. Jadi, harapannya bisa mendapatkan KTA agar bisa mempermudah pekerja migran,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nailin RA – Lingkarjateng.id)