DLH Pati Gencarkan Program Bank Sampah untuk Kurangi Sampah

Bank sampah induk di Ngembleb, Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.

PENGUMPULAN SAMPAH: Bank sampah induk di Ngembleb, Kutoharjo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. (Ika Tamara Dewi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo menjelaskan bahwa bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah untuk dijual lagi hingga mendapatkan keuntungan. Ia menyebutkan, bank sampah merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh DLH untuk mengurangi sampah dari sumbernya. 

“DLH punya program untuk mengurangi sampah dari sumbernya dengan menggalakkan yang namanya bank sampah,” ungkapnya saat ditemui di ruangannya belum lama ini. 

Dia menyampaikan bahwa DLH telah memiliki bank sampah induk dan bank sampah unit. Terkait bank sampah induk, Tulus menerangkan untuk fungsinya adalah mengumpulkan sampah-sampah dari bank sampah unit yang tersebar di seluruh Kabupaten Pati setiap 2 minggu sekali. 

DLH Pati Gunakan Metode Berbeda Tangani Sampah

Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait omzet perputaran uang untuk bank sampah di awal-awal hanya Rp 5-10 juta. Namun, sekarang perputarannya sudah mencapai Rp 40 juta. Hal itu yang menurutnya menjadikan sebuah kegembiraan, dikarenakan sampah yang terkumpul dari masyarakat tidak serta merta langsung dibuang tetapi dapat ditukar dengan sejumlah uang. Hasil tersebut juga mempengaruhi pengurangan sampah.

Menurut Tulus, semua sampah sebagian besar dapat didaur ulang. Namun, kembali lagi kepada masyarakat. Dari pengamatannya, sampah yang paling banyak terbuang adalah sampah organik. Padahal, ia menyebutkan bahwa sampah organik seharusnya dapat ditangani sendiri oleh masyarakat. 

“Di pedesaan itu masih besar potensinya dalam memanfaatkan sampah organik karena RTH-nya masih cukup. Beda, kalau di perkotaan apalagi di perbatasan pasti dibuang semua. Saat ini juga sampah yang masuk di TPA per hari itu sekitar 80 ton dan kebanyakan jenisnya sampah organik,” jelasnya. 

DLH Pati Gencarkan Patroli Pohon Rawan Tumbang

Disisi lain, Kepala Seksi Pengurangan Sampah DLH, Ragil mengungkapkan bahwa bank sampah di Kabupaten Pati terus mengalami peningkatan. Hal ini berbanding lurus dengan jumlah penjualan sampah yang mengalami peningkatan.

Dia menyebutkan, pada tahun 2021, penjualan sampah dari bank sampah mencapai 12 sampai 16 ton per bulan. Sampah-sampah tersebut, katanya, akan di jual lagi ke perusahaan-perusahaan yang telah bekerjasama dengan DLH. 

“Kita menerima berbagai macam sampah, mulai dari plastik, kertas, besi bekas, minyak jelantah dan lain-lain. Tiap satu bulan sekali kita kabarkan di grup Whatsapp tentang harga pasaran dari perusahaan yang telah menjalin kerjasama dengan DLH. Selain itu, teman-teman bank sampah juga selalu kita ajak berkegiatan, misal dari DLH ada kegiatan pelatihan kompos ya anggota bank sampah kita undang kita libatkan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)

Exit mobile version