PATI, Lingkarjateng.id – Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pati menurun jika dibandingkan dengan Pemilihan Umum (Pemilu) pada Februari 2024 lalu.
Di Pilkada 2024 ini, tingkat partisipasi pemilih hanya sebesar 78 persen. Sedangkan di Pemilu 14 Februari 2024 lalu tingkat partisipasi pemilih mencapai 85 persen.
Komisioner KPU Kabupaten Pati Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu Khusnul Imanuddin mengatakan bahwa penurunan partisipasi pemilih dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja di luar daerah.
“Dan memang kami mempelajari bahwa yang tidak menggunakan hak pilihnya kebanyakan lagi bekerja di luar kota. Sehingga mungkin mereka menggunakan hak pilihnya disana,” ujarnya di Pati pada Kamis, 5 Desember 2024.
Selain banyaknya penduduk Pati yang bekerja di luar daerah, lanjut dia, faktor lain penyebab menurunnya partisipasi pemilih yakni adanya anak muda berusia 17 tahun yang belum mempunyai identitas kependudukan.
“Kami menemukan beberapa orang yang memang kelompok-kelompok yang belum mempunyai data kependudukan padahal mereka sudah berumur lebih dari 17 tahun,” jelasnya.
Kendati demikian, Khusnul menyebut bahwa angka 78 persen di Pilkada 2024 ini dikatakan sudah tinggi.
“Untuk partisipasi pilkada tadi untuk Bupati dan Gubernur itu sekitar 78 persen. Artinya apa? Ini sudah lebih dari tiga per empat karena 78 persen. Artinya tingkat partisipasi masyarakat ini sudah sangat tinggi,” ucap Khusnul.
Sebelumnya, kata dia, KPU Kabupaten Pati menargetkan partisipasi pemilih di Pilkada 2024 sebanyak 75 persen.
Lebih lanjut, Khusnul mengaku akan menjadikan angka partisipasi pemilih di Pilkada 2024 sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan pilkada di tahun yang akan datang.
“Lebih dari target yang telah ditetapkan, tetapi ini menjadi evaluasi bagi kami untuk besok di tahun 2029 target 78 ini harus selalu ditingkatkan lagi,” tegasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)