Bulog Pati Pasok 20 Ribu Liter Minyak Goreng

Bulog Pati Pasok 20 Ribu Liter Migor

MENGANTRE: Para warga sedang membeli minyak goreng dalam operasi pasar beberapa waktu lalu. (Ika Tamara Dewi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Yonas Haryadi Kurniawan selaku Kepala Perum Bulog Subdivre II Cabang Pati menyampaikan bahwa, dalam rangka menyambut bulan Ramadan, pihaknya akan memasok 20 ribu liter minyak goreng. Hal tersebut dilakukan untuk menyediakan pasokan komoditas minyak goreng yang saat ini masih mengalami polemik. 

Menurutnya, pasokan minyak goreng tersebut akan digunakan untuk mencukupi kebutuhan dari 5 Kabupaten yang masuk dalam wilayah eks Karesidenan Pati, yaitu Kabupaten Pati, Kabupaten Jepara, Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Grobogan.

“Untuk saat ini stok kami di gudang ada kurang lebih sekitar 3 ribu liter. Untuk tahap pertama, kami mendatangkan 20 ribu liter dulu untuk wilayah eks Karesidenan Pati,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis (17/3).

Bulog Pati Targetkan 30 Ribu Ton Beras

Di sisi lain, pihaknya juga akan mengamati animo masyarakat dan kondisi pasar saat menjelang bulang Ramadan. Menurutnya, jika 20 ribu liter minyak goreng belum cukup, maka pihaknya akan memasok kembali.

“Pabrik minyak goreng itu sistem Pre Order-nya cukup lama. Untuk bisa dropping berkisar 2 mingguan, bahkan juga bisa lebih. Nah, untuk stok minyak goreng saat ini yang masih ada di gudang Bulog terkait pengeluarannya juga kami membatasi untuk berjaga-jaga,” tuturnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa, biasanya sebelum memasuki bulan Ramadan akan ada kegiatan operasi pasar. Terkait hal tersebut, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati. Yonas berharap, agar permasalahan minyak goreng dapat segera mereda.

“Kalau Disdagperin memberi masukan untuk jalan, kami akan jalan. Sambil setiap hari kami melakukan monitoring kondisi pasar. Tapi biasanya sebelum puasa ada jadwal, masing-masing Pemerintah Daerah akan ada rapat khusus tim pengendalian harga,” ungkapnya. (Lingkar Network | Ika Tamara Dewi – Koran Lingkar)

Exit mobile version