PATI, Lingkarjateng.id – Belum genap sebulan usai diperbaiki, Jalan Gunungwungkal-Bondol, Kabupaten Pati, kini sudah terlihat rusak kembali.
Diketahui, jalan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati penghubung Kecamatan Gunungwungkal dan Tayu tersebut sebenarnya sudah diperbaiki pada awal Desember 2024 lalu. Namun, pada akhir Desember ini, aspal jalan tersebut sudah terlihat mengelupas dan rusak. Tak heran jika banyak warga yang mengeluhkan kondisi jalan tersebut.
Dwi, warga Kecamatan Gunungwungkal, menilai kondisi Jalan Gunungwungkal-Bondol yang sudah rusak kembali sangat mengganggu para pengendara.
”Kalau mau ke Tayu tidak nyaman. Harus pelan-pelan lewat sana,” ujarnya di Pati pada Senin, 30 Desember 2024.
Dwi mengatakan bahwa Jalan Gunungwungkal-Bondol sudah mulai rusak sejak pertengahan Desember lalu atau sepekan usai perbaikan jalan dilaksanakan. Dia menilai kerusakan tersebut diakibatkan air hujan yang menggenangi jalan sehingga mengakibatkan kubangan.
Hal itu diperparah adanya dump truk pengangkut hasil tambang dengan muatan berat yang sering melewati jalan tersebut.
Dia pun berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati kembali memperbaiki jalan tersebut.
”Rusaknya sudah sejak pertengahan bulan. Semoga diperbaiki lagi dan tidak saat musim hujan, percuma,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Pati, Hasto Utomo, mengaku pihaknya hanya bisa melakukan penambalan dalam perbaikan Jalan Gunungwungkal-Bondol.
Pihaknya menganggarkan sekitar Rp 150 juta untuk pemeliharaan jalan dengan panjang 250 meter dan lebar sekitar 4 meter tersebut. Anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati 2024.
”Untuk Gunungwungkal-Bondol lokus Desa Gunungwungkal perbaikan kurang lebih 250 meter dan lebar 4 meter. Anggaran pemeliharaan jalan kurang lebih Rp 150 juta dengan aspal latasir,” katanya belum lama ini.
Hasto mengaku anggaran sebesar itu tak cukup untuk perbaikan Jalan Gunungwungkal-Bondol. Namun, Pemkab Pati juga belum mempunyai dana untuk memperbaiki jalan tersebut sesuai standar pada tahun ini.
Pihaknya berharap agar Pemkab Pati berencana mengajukan anggaran lebih besar untuk perbaikan jalan tersebut.
”Sesuai standar lalu lintas yang lewat harusnya memang harus konstruksi aspal hotmix,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)