Tonjolkan Seni Edukasi dan Budaya, Desa Gondosari-Kudus Jadi Rintisan Desa Wisata

DESA WISATA

BANGGA: Kepala Desa Gondosari Alia Himawati menerima SK Rintisan Desa Wisata dari Pemkab Kudus, Rabu (15/12). (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Desa Gondosari Kecamatan Gebog resmi menjadi salah satu rintisan desa wisata yang ada di Kabupaten Kudus. Peresmian ini ditandai dengan adanya penyerahan SK Bupati mengenai Rintisan Desa Wisata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus kepada Kepala Desa Gondosari di aula balai desa setempat, Rabu (15/12).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kudus Mutrikah menyampaikan, Desa Gondosari terpilih sebagai rintisan desa wisata karena memiliki potensi wisata edukasi dan budaya. Di antaranya seperti agrowisata, wisata edukasi bioreactor kapal selam (BKS) pengolahan sampah, kerajinan angklung, terbangan, barongan dan seni tari.

“Menurut kami, di desa ini memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan dan bisa menarik banyak wisatawan nantinya,” kata Tika sapaan akrab Plt Kepala Disbudpar Kudus tersebut.

Desa Wisata Sumberbulu-Karanganyar Rancang Suvenir dari Batik Tulis

Ia menyebutkan, Desa Gondosari ini menjadi salah satu dari 13 rintisan desa wisata yang diresmikan oleh Pemkab Kudus di tahun 2021. Saat ini, total ada 28 rintisan desa wisata yang ada di Kota Kretek.

“Kami akan rutin melakukan evaluasi dan pemantauan supaya perkembangan desa wisata bisa terus berlanjut. Harapannya, semoga desa wisata ini bisa segera memiliki kalender pariwisata yang menjadwalkan kegiatan seperti pameran dan festival yang bisa menarik minat wisatawan untuk datang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gondosari Alia Himawati mengatakan, pihaknya memang mengunggulkan wisata edukasi dan kebudayaan. Ia menuturkan, akan menciptakan pariwisata terpadu dengan memberdayakan masyarakat dan potensi yang ada di wilayah setempat. “Kami akan mengolaborasikan wisata yang ada di sini. Harapan kami, wisatawan yang datang ke sini nanti bisa belajar mengenai pengolahan sampah dengan sistem BKS, kemudian bisa melihat pembuatan kerajinan di sini, melihat potensi alam serta mengenal UMKM yang ada di sini,” paparnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version