Pemkab Kudus Bakal Kembangkan Smart City

MENJELASKAN: Ketua DPRD Kudus Masan saat memberikan penjelasan dalam mengembangkan Smart City di Kudus.

MENJELASKAN: Ketua DPRD Kudus Masan saat memberikan penjelasan dalam mengembangkan Smart City di Kudus. (Alifia Elsa Maulida/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus berencana mengembangkan Smart City di wilayah setempat. Setelah dilaksanakan di Kecamatan Kota, rencananya pembangunan akan difokuskan di dua kecamatan.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kudus, Masan mengatakan pembangunan Kudus Smart City akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari pemasangan kabel fiber optik yang nantinya akan dikembangkan di Kecamatan Bae dan Kecamatan Undaan.

“Tahun ini kami akan membangun 26 kilometer kabel fiber optik ke Kecamatan Undaan dan Kecamatan Bae,” ungkapnya.

Pemkab Kudus Alokasikan 28 Miliar untuk Pengembangan KIHT

Pembangunan Kudus Smart City dilakukan dengan tujuan mendukung jaringan internet (WiFi) yang cepat. Sehingga memudahkan akses internet bagi masyarakat.

Selain itu, Smart City dapat mendukung berbagai kegiatan. Salah satunya mendukung digitalisasi untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Ini bisa mendukung kegiatan UMKM maupun di Kudus. Digitalisasi penting untuk mendongkrak pelaku usaha mikro di Kudus,” jelasnya.

Pemkab Kudus Bangun Sinergitas dengan Lingkar Media Group

Terkait pengembangan Kudus Smart City, sebelumnya telah dianggarkan pada APBD 2020. Namun, adanya refocusing anggaran (memusatkan kembali anggaran, Red), pembangunan Kudus Smart City pun ditunda.

Sedangkan di tahun ini, kata dia pengembangan Kudus Smart City tetap diupayakan. Pemkab Kudus akan mendapatkan Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta.

“Rencananya mendapat CSR dari Telkom untuk mengembangkan kabel FO (Fiber Optik, Red),” tuturnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kudus, Dwi Yusi Sasepti menyampaikan Pemkab Kudus sebetulnya telah memberikan anggaran pada pembangunan FO di tahun 2021. Namun, mengalami kendala pada refocusing anggaran.

“Tetap berjalan tahun ini, nanti kami akan bekerja sama dengan pihak swasta. Pembangunan FO dikembangkan ke seluruh wilayah secara bertahap,” tukasnya. (Lingkar Network | Alifia Elsa Maulida – Koran Lingkar)

Exit mobile version