KUDUS, Lingkarjateng.id – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kudus tahun anggaran 2024 yang bersumber dari retribusi pasar rakyat mencapai Rp 9,594 miliar. Meski demikian, jumlah pendapatan itu masih jauh dari target yang telah ditetapkan.
Kepala Bidang (Kabid) Pasar pada Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Kudus, Albertus Harys Yunanto, mengungkapkan bahwa target PAD 2024 dari retribusi pasar sebesar Rp 15,7 miliar. Sehingga, capaian PAD tahun 2024 itu baru mencapai sekira 60,87 persen.
“Ini capaian dari 25 pasar rakyat yang ada di Kabupaten Kudus,” ucapnya baru-baru ini.
Ia merincikan, retribusi dari pengelolaan sampah pasar mencapai Rp 673 juta, retribusi dari parkir umum Rp 150 juta, retribusi pelataran atau pedagang lesehan Rp 254 juta, dan retribusi los pasar Rp 2,026 miliar.
“Lalu untuk retribusi kios pasar sebesar Rp 3,825 miliar, dan retribusi parkir khusus seperti Pasar Piji dan Bojana sebesar Rp 232 juta,” imbuhnya.
Harys mengaku bahwa pendapatan dari retribusi pasar tahun ini memang belum bisa maksimal sesuai dengan target. Bahkan, ia menyebut bahwa capaian PAD retribusi pasar rakyat Kabupaten Kudus pada tahun ini lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
“Capaian PAD retribusi pasar pada tahun 2023 lalu tembus Rp 10,5 miliar atau 65,90 persen dari target Rp 15,9 miliar,” katanya.
Oleh karena itu, kata Harys, pada tahun 2025 target PAD retribusi pasar rakyat diturunkan dari sebelumnya Rp 15,7 miliar menjadi Rp 15,4 miliar. Harapannya, capaian PAD dari retribusi pasar nanti bisa lebih optimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Tahun ini ada penyesuaian retribusi pasar rakyat dalam rangka penyederhanaan terhadap Perda Nomor 4 Tahun 2023. Misalnya ada di Pasar Kliwon, Pasar Bitingan, Pasar Baru, Pasar Jember, dan pasar rakyat lainnya,” paparnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus S. – Lingkarjateng.id)