Mahasiswa IAIN Kudus Kenalkan Folklor Lewat Pentas Kayu Naga Muria

Mahasiswa IAIN Kudus Kenalkan Folklor Lewat Pentas Kayu Naga Muria

PRA PENTAS: Mahasiswa PGMI IAIN Kudus melakukan take video pra pentas Folklor Kayu Naga Muria. (Hasyim Asnawi/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) A angkatan 19 IAIN Kudus bakal menampilkan pertunjukan bertajuk “Kayu Naga Muria”. 

Pentas tersebut bakal digelar dalam rangka memeriahkan Gebyar Kreativitas Mahasiswa (GKS) ke VII yang akan berlangsung di GOR IAIN Kudus pada Senin, 25 Juli 2022 mendatang.

Pimpinan Produksi Pentas, Naily Himmatul Ulya mengatakan selama ini masyarakat di Kudus sendiri kurang mengenal berbagai folklor yang ada. Menurutnya, masyarakat awam lebih banyak mengetahui cerita folklor seperti di Candi Prambanan, Roro Jonggrang atau pun Gunung Tangkuban Perahu.

Antisipasi LGBT, Mahasiswa IAIN Kudus Gelar Seminar Edukasi

“Hanya sedikit masyarakat Indonesia yang mengenal folklor di daerah setempat. Termasuk masyarakat Kudus, banyak yang belum mengenal folklor Kayu Naga Muria,” ucapnya pada Jumat, 22 Juli 2022.

Untuk diketahui, Kayu Naga Muria merupakan salah satu folklor yang dipercaya masyarakat Kudus, terutama di daerah Lereng Gunung Muria dalam mengusir pagebluk Tikus yang menjadi momok para petani. 

“Dengan cara khusus, masyarakat percaya Kayu Naga Muria atau Kayu Pakis Haji ini dapat mengusir hama tikus yang menyerang sawah petani,” ujarnya. 

Sementara itu, Sutradara Pentas Laana Nafisatus Suroyya menambahkan, meskipun penggarapan dilalui dengan proses yang panjang dan lama, dirinya ingin agar pentas Kayu Naga Muria tersebut nantinya dapat tampil secara maksimal dalam pementasan.

“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengolah dan menyajikannya kepada penonton,” ungkapnya. 

Lana berharap, melalui pementasan Kayu Naga Muria Mahasiswa PGMI IAIN Kudus tersebut, masyarakat Kudus di semua lini lebih mengenal folklor-folklor yang ada di Kabupaten Kudus, termasuk mengenal folklor Kayu Naga Muria. 

“Harapannya teman-teman mahasiswa, pelajar, dan masyarakat Kudus pada umumnya lebih mengenal tentang Kayu Naga Muria dan juga folklor lainnya di Kudus,” harapnya. (Lingkar Network | Hasyim Asnawi – Koran Lingkar)

Exit mobile version