Warga Binaan Lapas Kendal Sukses Budidaya Jamur Tiram

warga binaan budidaya jamur tiram

TUMBUH: Hasil budidaya jamur Tiramoleh, warga binaan Lapas Terbuka Kelas IIB Kendal. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Inovasi kegiatan terus dilakukan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kelas IIB Kendal. Bahkan salah satu warga binaan Lapas Kendal sukses budidaya jamur tiram.

Inovasi pengembangan ditujukan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) agar ketika selesai menjalani masa hukuman bisa berkarya dan mempunyai usaha. Budidaya jamur tiram merupakan salah satu inovasi dalam pembinaan kemandirian warga binaan.

Budidaya ini dirasa tepat karena bangunan di Lapas Terbuka Kendal dapat dimanfaatkan untuk tempat budidaya jamur. Charandi, salah seorang Staf Lapas berinisiatif melaksanakan budidaya dimulai dengan kegiatan studi banding budidaya jamur tiram.

17 Orang Diperiksa Inspektorat Kendal terkait Dugaan Sunat Honor Petugas

Dirinya melakukan studi banding di kediaman salah seorang yang terlebih dahulu budidaya dan sukses. Harto Ismoyo di Desa Cukil, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang adalah pembudidaya yang dituju.

“Kami mempelajari budidaya jamur tiram, mulai dari pembuatan baglog (media jamur tiram), pemeliharaan sampai dengan pemanenan jamur tiram,” ujar Charandi.

Pemeliharaan budidaya jamur tiram ini, menurut Charandi sangat mudah, hanya dibutuhkan menjaga kelembaban saja. “Penyemprotan air pada musim kemarau sehari tiga kali dan pada musim hujan cukup sehari satu kali,” lanjutnya.

Kota Industri Kendal Persiapkan SDM Siap Kerja

Untuk bisa menunjang budidaya jamur tiram, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Terbuka Kendal, Puji Raharjo merencanakan ke depan akan membuat mesin oven untuk pembuatan baglog jamur.

“Rencana Lapas akan membuat mesin oven untuk pembuatan baglog jamur, sehingga jumlah baglog yang saat ini hanya 650 buah dapat kita tambah hingga mencapai kapasitas 10.400 baglog,” ujar Puji Raharjo.

Hasil budidaya jamur tiram di Lapas Kendal, telah diminta oleh penampung untuk dipasarkan hingga ke Jakarta. Kegiatan ini pun berhasil menambah opsi/pilihan kepada WBP dalam memilih pembinaan kemandirian yang akan dijalani sesuai dengan bakat dan minatnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version