KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Dusun (Kadus) Manggung, Desa Sidodadi, Kecamatan Patean, Eko Wahyudi, mengungkapkan bahwa warga setempat selalu mengandalkan bantuan air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal saat musim kemarau.
Menurutnya, sejak 2018 silam warga Dusun Manggung selalu mengalami krisis air bersih saat musim kemarau tiba. Bahkan, saat musim penghujan warga terpaksa menampung air hujan di tandon-tandon yang mereka sediakan agar kebutuhan air mereka tercukupi.
“Jadi sudah dari 2018 kita sudah bersurat ke BPBD, dusun ini sudah langganan mengalami kekeringan. Di musim kemarau warga selalu mengandalkan BPBD, dan musim hujan warga sebagian besar mengandalkan air hujan untuk mencuci, mandi, dan lainnya,” tutur Eko pada Senin, 28 Oktober 2024.
Ia menyebut bahwa di dusun setempat sebenarnya ada sumur bor yang sebelumnya diandalkan warga. Namun, kondisi sumur tersebut saat ini tidak dapat mengaliri air ke rumah-rumah warga. Selain itu, warga juga sudah berupaya membuat sumur mandiri, dan hasilnya tetap nihil karena tidak mengeluarkan air.
“Selama ini warga mengambil dari sumber air sungai, juga memakai dirigen yang kemudian mereka gendong dibawa pulang ke rumah,” bebernya.
Kadus Manggung mengungkapkan, berkat bantuan BPBD Kendal, warganya sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Setidaknya, kata dia, tiga hari sekali BPBD Kendal menyalurkan air bersih ke tempat tampungan air yang dipinjamkan kepada warga.
“Tiap tiga hari sekali BPBD ke sini. Tadinya warga berebut kalau ada BPBD untuk dapat air bersih. Sekarang sudah dipinjami penampungan oleh BPBD, jadi warga mengambil dari penampungan itu. Ada tiga penampungan air,” tandas Eko.
Ia berharap, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal dapat memberikan solusi jangka panjang kepada warga agar ke depan tidak mengalami krisis air bersih.
“Karena air menjadi kebutuhan pokok dan berbagai upaya sudah dilakukan warga, jadi harapannya pemerintah bisa memberikan solusi yang terbaik untuk jangka panjang. Mohon pihak terkait untuk membantu kami terkait kebutuhan air bersih,” harapnya.
Di sisi lain, Kepala Seksi (Kasi) Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kendal, Iwan Sulistyo, mengatakan bahwa sebagai solusi jangka panjang pihaknya akan mengupayakan pembangunan sumur artesis yang nantinya akan bisa disalurkan ke dusun-dusun yang mengalami krisis air bersih.
“Target jangka pendek kebutuhan masyarakat minimal kebutuhan air bersih bisa terpenuhi. Dan target jangka panjangnya kita akan usahakan pembuatan sumur di beberapa titik yang satu sumur artesis bisa untuk beberapa dusun,” ujarnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)