KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemanasan global merupakan ancaman yang saat ini sudah berada di depan mata kita sehingga perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan. Hal ini disampaikan Kepala DLH Kendal, Aris Irwanto dalam kegiatan penanaman mangrove dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Pantai Pilangsari Desa Pidodo Kulon, Kecamatan Patebon, pada Kamis, 6 Juni 2024.
Selain penghijauan, dalam rangka mengurangi pemanasan global dan efek rumah kaca, Aris juga mengajak masyarakat untuk mengurangi produksi sampah.
“Ini sebagai upaya kita untuk mengurangi pemanasan global yang sekarang sangat mengancam kita sehingga kedua hal tersebut harapannya bisa dilakukan oleh seluruh masyarakat Kendal,” tegasnya.
Menurutnya, masih banyak lahan kritis di pantai di Kabupaten Kendal yang memerlukan bibit-bibit mangrove. Pihaknya juga terus berupaya meminta bantuan terkait ketersediaan bibit kepada kementrian, pemerintah provinsi, maupun CSR.
“Kita berusaha keras, paling tidak nanti ada 300 hektar lahan yang bisa kita tanami. Kami memang belum bisa menyediakan bibit yang dibiayai APBD tapi kita akan berupaya meminta bantuan dari kementerian, DLH Provinsi, perusahaan-perusahaan yang peduli lingkungan,” imbuh Aris.
Aris juga menyampaikan, masyarakat yang akan melakukan usaha untuk berkoordinasi terlebih dahulu dengan DLH sehingga nantinya dapat meminimalisir kerusakan lingkungan yang diakibatkan kegiatan tersebut.
“Lingkungan itu tanggung jawab kita bersama. Untuk itu kami mohon komunikasi tetap kita jalin biar lebih produktif,” ujar Aris.
Disisi lain, Ketua Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir (P3MP) Kendal, Warsito berharap, kegiatan penanaman mangrove ini sangat bermanfaat, selain mencegah abrasi juga sebagai rumah ekosistem pesisir pantai terutama anak-anak ikan.
“Harapannya seluruh lapisan baik pemerintah maupun masyarakat untuk ayo sama-sama kita selamat pesisir pantai kita ini,” tutupnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)