KENDAL, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal mengadakan Resepsi Hari Jadi ke-419 Kabupaten Kendal di Pendopo Bahurekso pada Minggu, 28 Juli 2024. Acara yang mengusung tema “Kolaboratif, Inovatif, dan Adaptif Menuju Kendal Smart City” tersebut dihadiri oleh para pejabat hingga mantan pejabat daerah setempat.
Pj Bupati Kendal periode 2015-2016, Kunto Nugroho, yang turut menghadiri acara tersebut, menyatakan momentum hari jadi adalah untuk mengetahui bahwa pembangunan suatu daerah memerlukan kerja keras dan waktu yang panjang.
“Ya sama juga dengan kehidupan sosial budaya Jawa, bahwa hari jadi itu kan harus selalu diingat, harus selalu didoakan. Sehingga dengan momentum hari jadi itu, kita bisa melihat, kita bisa mengetahui perjalanan pembangunan itu tidak instan. Perjalanan pembangunan itu butuh niatan, butuh komitmen, butuh perjuangan, butuh kerja keras,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa acara Resepsi Hari Jadi ke-419 Kabupaten Kendal yang mengusung tema “Kolaboratif, Inovatif, dan Adaptif Menuju Kendal Smart City” menurutnya adalah suatu gerakan yang sangat mencerminkan kaum milenial.
“Tema ini keren, milenialis, tidak tidur, out of the box, maka dia butuh juga kolaboratif, kemudian inovatif, adaptif. Cepet tanggap menyesuaikan. Kolaboratif akan jalan kalau ada komunikasi, ada kolaborasi, dan ada pola dengan konsep inovatif,” ujar Kunto.
Oleh karena itu, dengan momentum hari jadi ke-419, ia berharap agar Kabupaten Kendal dapat jauh lebih baik lagi ke depannya.
“Saya secara pribadi terus berdoa, dan akan terus berdoa, Kendal ke depan harus lebih baik daripada kemarin. Kendal hari ini menjadi pijakan Kendal ke depan. Saya kira itu,” ujarnya.
Selain itu, ia melihat pembangunan Kendal dari tahun ke tahun telah bergerak maju dan menuju ke arah yang lebih baik. Ia mencontohkan saat ini jalan dari Kota Semarang ke Kendal telah diperbaiki, selain itu juga terdapat taman kota dan perbaikan serta kemajuan lainnya di Kabupaten Kendal.
“Ya, kalau dari tahun ke tahun, tentu secara fisik, kemudian secara sosial budaya kehidupan masyarakat Kendal, kita lihat tidak bisa dipungkiri selalu ada perubahan, selalu ada kemajuan-kemajuan. Dari Semarang kita masuk ke Kendal, jalan perbaikan. Kita masuk Kendal dulu taman kota nggak ada, sekarang ada,” ucapnya.
“Tadi ada delapan penghargaan untuk para penggiat. Itu, kan, membuktikan bagaimana sosial budaya, pembangunan sosial budaya itu terus bergerak dan tidak boleh berhenti. Kolaboratif, adaptif, inovasi. Seperti roda yang berputar tidak boleh berhenti. Harus terus berputar,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Kendal Sugiono yang mewakili Bupati Kendal Dico M. Ganinduto, menyatakan bahwa momentum Hari Jadi Kendal ke-419 adalah untuk melakukan refleksi diri guna membenahi kekurangan dan optimis menghadapi masa depan.
“Karena tantangan ke depan Kabupaten Kendal semakin besar menghadapi Revolusi Industri 4.0, diikuti dengan teknologi informasi dan komunikasi, sesuai dengan tema hari ini ‘Kolaboratif, Inovatif, dan Adaptif Menuju Kendal Smart City’. Oleh karena itu, harus meningkatkan kompetensi dan menguatkan daya saing, dan bersinergi untuk mencapai Kendal maju dan sejahtera,” ujarnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)