KENDAL, Lingkarjateng.id – Para pedagang tak kunjung bisa menempati lapak di Pasar Weleri I, Kabupaten Kendal, meski pembangunannya telah rampung dan diresmikan sejak Desember 2023 lalu.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal memanggil sejumlah perwakilan pedagang Pasar Weleri guna mendapatkan jalan keluar dari masalah tersebut. Dalam diskusi, diketahui bahwa lapak di pasar tersebut belum 100 persen dibangun.
“Kondisi di dalam itu ‘kan masih terbuka, belum dibangun lapak. Harapannya lapak bisa dibangun seragam. Ini sudah mulai dibangun,” ujar Sekda Kendal Sugiono pada Jumat, 9 Agustus 2024.
Pihaknya akan mengupayakan kepindahan para pedagang sesegera mungkin. Sebab, lahan pasar relokasi para pedagang di area Terminal Colt Weleri merupakan milik perseorangan.
“Pasar relokasi yang Terminal Colt itu ‘kan milik pribadi, ternyata mereka juga sudah ngejar-ngejar untuk dikosongkan. Makanya nanti biar dirembuk dengan Dinas Perdagangan,” imbuhnya.
Alasan lain Pasar Weleri belum bisa beroperasi, sambung Sugiono, adalah karena saluran air dan pintu gerbangnya yang menurut pedagang belum maksimal.
“Para pedagang ingin airnya bisa maksimal, kemudian gerbang yang sebelah barat dan depan itu sekarang masih terhalang pipa, mereka minta dipermudah. Sehingga aksesnya lebih mudah,” beber Sugiono.
Untuk itu, Pemkab Kendal akan segera mengambil solusi permasalahan yang dihadapi pedagang dengan membenahi sarana penunjang melalui anggaran perubahan 2024 ini.
“Solusinya pipa itu kita turunkan, kebutuhan listrik dan air juga sudah kita cukupi di perubahan anggaran ini,” lanjutnya
Sementara terkait kelanjutan pembangunan Pasar Weleri tahap 2, Sekda menyatakan bahwa Pemkab Kendal telah menganggarkan sebesar Rp 60 miliar melalui APBD tahun 2025 mendatang.
“Harapan kami para pedagang bisa segera menempati Pasar Weleri secara serempak dan pasar relokasi segera dibongkar, tidak boleh ada yang masih menempati pasar relokasi,” pungkas Sekda Sugiono. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)