KENDAL, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal terus berupaya memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana sebagai upaya menghadapi dampak gempa megathrust yang diprediksi akan mengguncang Indonesia, termasuk di Pulau Jawa.
Kegiatan tersebut diinisiasi oleh tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas PGRI Semarang dengan menggandeng BPBD Kendal yang bertempat di Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal, pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kendal, Iwan Sulistyo, mengatakan bahwa meskipun Kabupaten Kendal tidak masuk dalam data sebagai wilayah yang terdampak gempa megathrust, namun kesiapsiagaan harus tetap ditekankan kepada seluruh elemen masyarakat.
“Sehingga nantinya jika ada bencana, para warga sudah mengetahui apa saja yang harus dilakukan,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak masyarakat untuk mengenali lingkungan di sekitar agar mengetahui lokasi yang aman guna menyelamatkan diri saat bencana terjadi.
“Jika terjadi bencana dan masih di dalam gedung, kenali tempat yang aman jika terjadi gempa bumi seperti kolong meja, pilar bangunan yang kokoh, dan furniture yang kuat,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga memaparkan materi terkait apa yang harus dilakukan pasca bencana gempa bumi seperti keluar ruangan jika berada di dalam gedung.
“Usahakan tetap tenang dan waspada, keluarlah dari gedung dengan tetap melindungi kepala, mengikuti jalur evakuasi, menjauhi bangunan yang rusak maupun hampir rusak untuk menghindari dampak jika ada gempa susulan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua PPK Ormawa BEM Universitas PGRI Semarang, Masut Handaroyhan, mengatakan bahwa tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada warga Desa Kedungboto terkait gempa megathrust maupun bencana umum lainnya.
“Setelah mengikuti sosialisasi, warga bisa mengerti bagaimana cara terkait mitigasi dari bencana tersebut,” harapnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)