KENDAL, Lingkarjateng.id – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal, Ali Sutaryo, menyebut bahwa musim kemarau dengan suhu panas yang cukup tinggi seperti saat ini perlu mendapatkan perhatian dan kewaspadaan lantaran bisa memberikan dampak atau bencana yang serius.
“Kondisi kering meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, sehingga dapat merusak lingkungan, mengancam nyawa, dan mengganggu kehidupan sehari-hari,” ujar Ali Sutaryo saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin, 5 Agustus 2024.
Oleh karena itu, Kepala BPBD Kendal meminta masyarakat di kabupaten setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi bersama-sama dampak musim kemarau dan suhu panas yang tinggi. Untuk itu, pihaknya mengajak warga ikut menjaga kebersihan dengan memilah sampah yang berserakan maupun bahan yang mudah terbakar seperti ranting dan daun kering.
“Misalkan membakar sampah jangan ditinggal. Kalau nanti ditinggal takutnya api merambat ke lahan sebelahnya dan nanti bisa menyebabkan kebakaran yang besar,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada masyarakat untuk memperhatikan terkait instalasi listrik. Sebab, instalasi listrik yang tidak tepat bisa menimbulkan korsleting yang dapat menyebabkan kebakaran.
“Dan kita sampaikan juga harus waspada dengan instalasi listrik, apalagi saat ini banyak yang kekeringan, seperti terjadinya kebakaran di Desa Gentinggunung dan juga di Weleri beberapa waktu lalu itu juga karena instalasi listrik,” lanjutnya.
Selain itu, kata dia, dampak musim kemarau juga akan mengakibatkan beberapa wilayah mengalami kekurangan air bersih. Sehingga, pihaknya telah menyiapkan sejumlah kendaraan untuk memberikan bantuan air kepada warga terdampak bencana kekeringan di Kabupaten Kendal.
“BPBD Kendal menyiapkan beberapa kendaraan untuk dapat membantu melakukan droping air maupun droping air bersih,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Lingkarjateng.id)