Ombak Melandai, Pelaut Jepara Dipersilahkan Kembali Berlayar

BMKG

WISATAWAN: Para pelancong yang menaiki Kapal Express dari Karimunjawa untuk kembali ke Jepara sebelum adanya peringatan gelombang tinggi. (Adhik Kurniawan / Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Semarang, mengimbau kepada pelaut agar tidak melaut terlebih dahulu karena cuaca ekstrim. Hal itu juga berdampak ke beberapa kapal di Jepara yang tidak bisa berlabuh terlebih dahulu sejak dua hari kemarin.

Lantaran gelombang tinggi pada Minggu lalu (5/12) berdampak pada penundaan jadwal kapal yang seharusnya kembali ke Jepara. Namun, keesokan harinya kapal yang mengalami penundaan sudah dipastikan kembali ke Jepara.

Kabid Perhubungan Laut pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Suroto mengatakan, meski Minggu (5/12) lalu gelombang laut sempat mencapai 5,5 meter, pada Senin (6/12) sudah dipastikan kembali semula atau hanya mencapai 1 meter.

Suara Buruh Tak Didengar, UMK Jepara 2022 Hanya Naik Rp 1.403

“Kemarin memang tingginya sampai 5,5 meter, kapal yang menyeberang tidak bisa lewat. Ini sudah normal,” kata Suroto.

Suroto menjelaskan, akibat gelombang tinggi tersebut, sempat menyebabkan penyebaran dari Karimunjawa ke Jepara tertunda pada hari Minggu kemarin. Ada dua kapal wisatawan yang sempat tertunda karena cuaca ekstrim.

“Kami Standar Operasional Prosedur (SOP) kalau memang jadwal jam berapa, kalau gelombang tinggi, tidak kita berangkatkan,” jelas dia.

Diketahui, sejak dua hari lalu Dishub Jepara sudah melarang pelayaran dari atau menuju Karimunjawa. Hal ini didasari ombak besar yang terjadi di perairan jalur tersebut, yang tingginya mencapai 2,5 meter. Pelayaran baru diperbolehkan setelah ombak menurun. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version