JEPARA, Lingkarjateng.id – Komunitas Tebar Benih (KTB) dan Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Jepara menebar sebanyak 12 ribu benih ikan nilem dan tawes di Embung Kalimati Desa Bapangan, Kecamatan/Kabupaten Jepara, pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Setjen Yayasan Pusat Kajian dan Pemberdayaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Cocon, menyampaikan apresiasi kepada KTB dan BPC Hipmi Jepara yang sudah konsen terhadap eksistensi sungai di Jepara, terutama dalam menjaga kelestarian ikan endemik (asli).
“Kami berikan pemahaman tentang pentingnya restorasi sungai, pelestarian ikan endemik dan pengendalian ikan asing (invasif). Serta memberikan gambaran konsep pengelolaan sungai berbasis masyarakat dan ekosistem,” kata Cocon.
Ia juga memberikan beberapa rekomendasi terkait pengelolaan sungai dan anak sungai berkelanjutan, sehingga bisa menjadi acuan berbagai pihak terutama Pemerintah Daerah (Pemda) Jepara. Di antaranya dengan mendorong restorasi sungai berbasis ekosistem sebagai program prioritas daerah. Mengingat eksistensi sungai dan ikan endemik saat ini sudah mulai terancam, maka perlu adanya pengendalian yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
“Penyusunan Perda (Peraturan Daerah), sekaligus pembuatan Peraturan Desa (Perdes) terkait konservasi sungai berbasis kearifan lokal sekaligus sebagai penguatan aturan, yang berlaku untuk desa-desa di sepanjang aliran anak sungai,” ucapnya.
Kemudian, pengembangan konsep culture based fisheries (CBF) melalui kegiatan restocking dan pemanfaatan hasil secara berkelanjutan.
“Mendorong desa mina wisata berbasis konservasi seperti Embung Kalimati Bapangan ini bisa menjadi model yang dapat direplikasi oleh desa lainnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Maritim dari BPC Hipmi Jepara. Noky Rizky Samudra. mengatakan bahwa setelah proses penaburan benih ikan dan sosialisasi, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan lomba memancing di Embung Kalimati Bapangan.
“Benih ini masih kecil, jadi tidak boleh dipancing. Namun, jika ada yang ketangkap, maka diwajibkan untuk mengembalikannya,” kata Noky yang juga selaku wakil ketua pelaksana kegiatan tabur benih.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, seluruh masyarakat peduli untuk menjaga kelestarian sungai dengan tidak menangkap ikan secara ilegal menggunakan potas ataupun setrum listrik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)