JEPARA, Lingkarjateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jepara dari Fraksi Gerindra, Purwanto menyampaikan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak bagaikan fenomena gunung es. Persoalan ini harus diselesaikan secara bersama-sama antara pemerintah dengan seluruh komponen masyarakat yang ada.
Terkait kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurutnya saat ini yang terdata hanya sebagian kecil dari kasus yang terjadi di masyarakat. Hal ini terjadi karena banyak korban yang tidak berani melapor.
“Masih banyak kaum perempuan yang mengalami kekerasan tidak berani melapor. Jika mereka laporkan ada konsekuensinya. Ini yang kita prihatin dan harus menjadi perhatian kita bersama,” katanya dalam acara sosialisasi perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan di S.O Caffe, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara.
Persoalan tersebut tentunya perlu dicarikan solusinya. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya kasus tersebut. Yakni, dengan cara segera melapor jika mendapati kejadian itu.
“Kami mengajak semua komponen masyarakat bersinergi untuk bersama-sama menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Ukir,” ajaknya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Jepara Yuwono Widyo Nugroho mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kekerasan pada anak. Pada umumnya disebabkan kurang pengawasan orang tua, pergaulan bebas, pengaruh lingkungan, faktor ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang pendidikan seks pada anak dan gadget.
“Pelaku pada umumnya orang-orang terdekat dengan korban. Sehingga, seringkali insiden kekerasan seksual tidak dilaporkan karena biasanya korban takut akan pembalasan pelaku dan juga merasa malu. Selain itu korban juga tidak berdaya dan kurang memiliki dukungan,” katanya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)