Cegah Omicron, Bupati Jepara Rapatkan Barisan Satgas

KOORDINASI: Rapat koordinasi Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Jepara berlangsung di Gedung Shima Setda Jepara, Senin (7/2).

KOORDINASI: Rapat koordinasi Evaluasi Penanganan Covid-19 di Kabupaten Jepara berlangsung di Gedung Shima Setda Jepara, Senin (7/2). (Dok. Diskominfo Jepara/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Mencegah masuknya varian baru Covid-19 (Omicron) ke Kabupaten Jepara, Bupati Jepara Dian Kristiandi merapatkan barisan jajaran Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di Kabupaten Jepara. Rapat koordinasi yang dikemas dalam Evaluasi Covid-19 ini, digelar pada Senin (7/2), di Gedung Shima Kantor Setda Jepara.

Hadir Kapolres Jepara AKBP Warsono, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Tri Yudhi Herlambang, Kejaksaan Negeri Ayu Agung, pimpinan Perangkat Daerah, camat dan Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19.

Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan seperti tahun-tahun lalu, menjelang bulan puasa dan lebaran, muncul gerakan-gerakan masyarakat yang sangat berpotensi penyebaran Covid-19 yang perlu diantisipasi mulai dari sekarang.

Bupati Jepara Dukung Desa Tengguli Jadi Desa Wisata

“Kita pernah di angka 0 kasus Covid-19, namun awal Januari hingga Februari ini kembali muncul 98 kasus Covid-19 di Jepara. Ini perlu langkah cepat kita,” kata Andi.

Bupati juga meminta masukan dari Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara. Agar kasus penyebaran Covid-19, varian Omicron, tidak masuk ke Kota Ukir. Termasuk juga varian Covid lainya.

Saat ini, vaksinasi dosis pertama di Jepara sudah memenuhi 83 persen, sedangkan untuk dosis kedua 53 persen. Percepatan vaksinasi ini terus didorong, termasuk untuk anak usia 6 – 11 tahun dan capaian vaksinasi lanjut usia (lansia).

Bupati mengajak perangkat desa dan jajarannya untuk menanamkan kembali bentuk antisipasi, jangan sampai pada bulan puasa dan lebaran nanti terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu.

Bupati Jepara Wajibkan Dinas Tampilkan Kesenian Tradisional pada Kegiatan Seremonial

“Saya minta jajaran Pemkab dengan dukungan TNI dan Polri mendukung. Jangan sampai upaya kita 2 tahun ini untuk melakukan pencegahan Covid-19 tidak berarti,” katanya.

Sementara, Sekda Jepara Edy Sujatmiko mengatakan, varian Omicron ini sangat hebat. Perlu antisipasi agar masyarakat tidak terjadi kepanikan dan kegampangan. Perlu diberikan pengertian ke mereka. Sekda juga menyoroti, pergerakan masyarakat yang semakin bebas. Seolah sudah tidak ada Covid-19. Untuk itu, perlu ditekankan kembali peran Jogo Tonggo.

Tim Ahli Covid-19 Jepara dr. Nur Kukuh mengusulkan agar kembali dilaksanakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Kabupaten Jepara. Meskipun belum ada instruksi dari pemerintah pusat. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus. Sementara Tim Ahli lainnya, dr M. Fachrudin mengatakan harus ada keseimbangan antara 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mambatasi mobilitas) dan 3 T (testing, tracing, dan treatment).

“Covid ini tidak dapat diprediksi. Namun, polanya bisa diprediksi. Harus mengedepankan ventilasi, durasi dan jarak (VDJ),” katanya. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version