JEPARA, Lingkarjateng.id – Mendekati musim rawan bencana di Bumi Kartini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mengecek alat deteksi dini pergerakan tanah di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara. Pengecekan tersebut, sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya bencana.
Bupati Jepara Dian Kristiandi mengatakan, pengecekan ini dilakukan untuk memastikan jika early warning system untuk tanah longsor tersebut berfungsi dengan baik di tengah meningkatnya curah hujan di Kota Ukir. Di desa tertinggi di Kota Ukir itu, sebelumnya telah dipasang 3 alat deteksi dini pergerakan tanah dan satu deteksi curah hujan.
“Ini menjadi bagian dari cek kesiap-siagaan menghadapi potensi bencana alam yang mungkin terjadi di Tempur. Alhamdulilah sudah kita pastikan dan kondisinya masih bagus,” kata Bupati Jepara itu.
Meski Diwarnai Sorotan, Bupati Dian Tetap Resmikan Sirkuit Dian Rakashima Jepara
Ia juga berpesan, Pemerintah Desa harus menjaga dan merawat alat tersebut agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai alarm bagi warga jika terjadi pergerakan tanah yang dimungkinkan longsor.
“Dengan demikian warga bisa bersiaga ketika ada tanda-tanda akan terjadi longsor,” imbuh Andi.
Lebih lanjut, selain Desa Tempur, sejumlah desa lain di Lereng Muria juga berpotensi terjadi longsor. Desa tersebut diantaranya Desa Damarwulan dan Kunir Kecamatan Keling.
Inilah 5 Daerah di Jepara yang Rawan Bencana
“Oleh karena itu, masyarakat di desa-desa yang ada di Lereng Muria harus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi longsor,” tegas Andi.
Diketahui, Desa Tempur menjadi daerah langganan longsor jika sudah memasuki musim penghujan. Oleh karena itu, selain menjaga kelestarian alam agar kejadian longsor diminimalkan, kesiapan masyarakat untuk menghadapi bencana juga harus ditingkatkan. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)