JEPARA, Lingkarjateng.id – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara, Sujiantoko, menyampaikan bahwa pihaknya tidak menemukan pelanggaran baik itu dari politik uang (money politic), intimidasi, ataupun bentuk kecurangan lainnya di tahapan Pilkada 2024.
“Kami telah melakukan koordinasi antara bawah dan atas dengan satu komando di kabupaten, seandainya menemukan permasalahan untuk segera diselesaikan dengan segera,” kata Sujiantoko di Jepara pada Rabu, 27 November 2024.
Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menemukan adanya indikasi pelanggaran praktik politik uang. Pasalnya, selama dua malam, pihaknya bersama tim melakukan patroli di beberapa wilayah di Jepara dan tidak menemukan potensi pelanggaran tersebut.
Lebih lanjut, Sujiantoko mengatakan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak ini tidak serumit Pemilu pada Februari 2024 lalu.
“Dari sisi teknik, untuk Pilkada ini tidak serumit Pemilu kemarin, karena calonnya lebih sedikit,” ujarnya.
Namun, Sujiantoko mengaku masih ada beberapa masalah teknis pelaksanaan Pilkada yang terjadi meskipun tidak parah. Ia memberikan contoh kondisi yang dialami oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Pulau Karimunjawa yang mana ada beberapa titik mengalami kesulitan sinyal. Kondisi tersebut membuat KPPS kesulitan saat memasukkan data ke dalam aplikasi SiRekap.
“Untuk kondisi TPS lintas pulau, berjalan aman dan lancar. Cuaca hari ini juga bagus dan mendukung,” ungkapnya.
Ia juga meminta kepada segenap warga Jepara untuk mendoakan salah satu petugas pengawasan yang meninggal dunia tadi pagi meski sempat dirawat di ICU salah satu rumah sakit di Jepara. Menurut Sujiantoko, korban sebelumnya memang mempunyai beberapa penyakit dalam, salah satunya stroke ringan.
“Saat seleksi, kondisi tubuh korban sudah membaik. Namun, karena sibuknya aktivitas menjelang Pilkada, mungkin korban kecapean. Sempat merasa sesak napas dan tidak enak badan sebelumnya,” jelasnya.
Ia berharap ke depannya Pilkada Serentak ini berjalan dengan baik dan tidak ada permasalahan sekecil apa pun, khususnya di Jepara.
“Semoga demokrasi di Jepara semakin baik,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)