ASN Jepara Jalani Pembinaan Mental

ASN Jepara

EDUKASI: Bupati Dian Kristiandi memberi arahan pembinaan mental kepada ASN Jepara di SMP Negeri 1 Pecangaan, Selasa (15/2). (Istimewa/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Bupati Jepara Dian Kristiandi meminta Aparatur Sipil negara (ASN) untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan sekitar. Jika memang di lingkungannya terdapat warga yang mencerminkan sikap-sikap anti Pancasila dan radikalisme, maka harus segera mengambil sikap.

Hal ini disampaikan Bupati saat kegiatan Pembinaan Mental ASN di lingkungan Pemkab Jepara, pada Selasa (15/2), di SMP Negeri 1 Pecangaan. Hadir Asisten I Sekda Jepara Dwi Riyanto, Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono, Kepala BKD Ony Sulistyawan, Camat Pecangaan S. Karnanajeng, Kepala Diskominfo Arif Darmawan, dan Ketua FKUB Jepara KH. Mashudi.

“Selama ini yang terjadi jika mendapati kekeliruan, kita seringnya membiarkan lantaran ewuh atau tidak enak. Padahal jika dibiarkan, maka paham-paham anti Pancasila dan radikalisme ini akan semakin menyebar dan mendoktrin,” ungkap Andi.

31 ASN Jepara Terima SK Pensiun

Dikatakan Andi, baru saja ia bertemu dengan istri salah satu terduga teroris yang merupakan warga Jepara. Andi juga berpesan kepada masyarakat untuk tidak menjauhi mereka atau bahkan mengucilkan. Tapi ikut merangkul, agar mereka tidak tersesat lebih jauh.

Lebih lanjut Bupati meminta kepada para ASN Jepara yang sebagian besar guru ini untuk menanamkan wawasan kebangsaan kepada para siswa sejak dini. Serbuan paham-paham anti Pancasila ini kini sudah dilakukan secara sistematis.

“Wawasan kebangsaan dan penguatan ideologi Pancasila harus terus dikuatkan. Hal ini agar ASN paham bagaimana cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya yang mengutamakan persatuan dan kesatuan,” ungkapnya.

Bupati Jepara Ajak ASN Merawat Kebhinekaan

Terkait dengan pandemi Covid-19, Bupati meminta penyelenggara pendidikan serius menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM). Dirinya tidak ingin di tengah naiknya kasus penularan Covid-19, terjadi lagi kluster sekolah sebagaimana beberapa waktu lalu.

“Jangan sampai ada lagi kluster sekolah di Jepara. Saat ini kasus positif mencapai 437 kasus. Semoga ini tidak semakin meluas dan bisa dikendalikan,” kata Andi di hadapan ASN guru dan tenaga kesehatan ini.

Bupati akan melakukan evaluasi terhadap PTM yang saat ini berjalan. Jika memang nanti kondisinya sudah tidak memungkinkan dan tidak bisa dikendalikan, maka PTM bisa dihentikan kembali.

“Semuanya harus berdisiplin. Jangan sampai kerja keras yang selama ini kita lakukan sia-sia dengan munculnya kasus penularan di sekolah,” jelas Andi. (Lingkar Network | Koran Lingkar)

Exit mobile version