Seniman Pati Sepi Job di Kandang Sendiri, Berharap Izin Pentas Segera Turun

ketoprak pati

MENGHIBUR: Kelompok Ketoprak Siswo Budoyo Pati mendapat job pentas perdana dari Kabupaten Rembang, pada 8 Januari 2022. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Sudah hampir dua tahun seniman tradisional di Kabupaten Pati sepi job di “kandang” sendiri. Mereka berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bisa segera menurunkan izin untuk gelaran pentas seni budaya, khususnya seni tradisional yang tidak mendapat job manggung di Kabupaten Pati akibat terbentur regulasi.

Ketua Ketoprak Siswo Budoyo, Sri Kristin Handayani mengatakan, sejak Maret 2020 hingga saat ini, Pemkab Pati belum membuka izin pentas bagi pekerja seni di Pati. Padahal menurutnya, di kabupaten lain sudah diizinkan dengan penerapan protokol kesehatan (prokes).

“Dua tahun berjalan anggota ketoprak di Kabupaten Pati yang jumlahnya ratusan, bahkan ribuan yang tidak bisa survive. Kami tidak ada pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari karena keahlian yang kami miliki hanya pada bidang seni,” ungkapnya, Senin (10/1).

Menurutnya, sudah beberapa kali pekerja seni yang tergabung dalam Aliansi Seniman Pati mengajak para pimpinan daerah untuk audiensi.

Pati jadi Satu-satunya Kabupaten yang Belum Menerapkan PTM 100 Persen

“Kami sudah mengajak audiensi pimpinan daerah, tapi tidak membuahkan hasil. Padahal di kabupaten lain seperti Rembang, Blora dan Grobogan sudah mengizinkan ketoprak pentas,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan oleh Taswilan, Sutradara Ketoprak Siswo Budoyo Pati. Ia mengatakan, beberapa kali kelompok seni yang ia sutradarai pentas di luar Kabupaten Pati.

“Kami sudah beberapa kali pentas di luar kota, tapi tidak ada masalah kesehatan. Teman-teman juga tidak masalah. Aman-aman saja,” ungkapnya.

Kabupaten Pati Siap Launching 25 Desa Wisata Sekaligus

Ia berharap, Kabupaten Pati yang menjadi gudangnya kesenian tradisional bisa memberikan sedikit kelonggaran agar para pekerja seni di Bumi Mina Tani bisa tetap mengais rezeki.

“Pemkab bisa menerapkan prokes yang ketat, dengan durasi pentas yang terbatas, misalnya, jadi pekerja seni tetap bisa berkarya seni. Tidak dibekukan begini,” imbuhnya.

Ia pun membeberkan, di kabupaten lain, kelompok seni yang ia gawangi telah melakukan sejumlah pentas. Pada 8 Januari 2022 lalu, Ketoprak Siswo Budoyo Pati juga mendapat job pentas di Desa Sendang Mulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang. Semua pekerja seni mematuhi prokes, salah satunya dengan mewajibkan vaksinasi minimal satu kali untuk seluruh anggota ketoprak. (Lingkar Network | Saidul Umam – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version