Pulihkan Ekonomi dengan Hiburan, Disbudpar Semarang Gelar Tumplek Blek

MERIAH: Shakila & Bianca saat tampil di Pasar Rakyat Tumplek Blek, Sabtu (29/1) malam. (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

MERIAH: Shakila & Bianca saat tampil di Pasar Rakyat Tumplek Blek, Sabtu (29/1) malam. (Dinda Rahmasari/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang menggelar hiburan masyarakat berupa Pasar Rakyat Tumplek Blek. Acara yang digelar di Taman Amongrogo, Kelurahan Sumurejo, Kecamatan Gunungpati itu dilaksanakan selama 3 hari, yakni dari Jumat 28 Januari 2022 sampai Minggu 30 Januari 2022.

Layaknya pasar rakyat, dalam acara ini tersedia banyak stan kuliner dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masyarakat Sumurejo. Selain itu, masyarakat juga dihibur dengan pertunjukan musik dari band-band lokal Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang dibacakan Sekretaris Dinas Disbudpar Kota Semarang menyampaikan arti nama “Tumplek Blek” ini. Kata Hendi, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Tumplek Blek sebagaimana penyebutannya bisa diartikan tumpah. Artinya setelah lama kegiatan masyarakat tidak bisa berjalan, kali ini Pemerintah Kota Semarang memberi hiburan masyarakat Gunungpati.

Ratusan Pegawai Disbudpar Semarang Dapatkan Vaksin Booster

“Tumplek Blek bukan sekadar hiburan semata. Namun bagaimana caranya ekonomi bisa pulih dari pariwisata atau hiburan rakyat. Meski demikian kita tidak boleh abai dengan Covid-19 yang belum benar-benar hilang,” ucapnya Sabtu (29/1).

Hendi kemudian memutar ulang apa yang terjadi di Kota Semarang beberapa waktu yang lalu. Bahwa saat itu, ibu Kota Jawa Tengah ini punya kasus yang cukup banyak, bahkan disebut sebagai zona merah.

Namun dengan semangat gotong royong dan bergerak bersama, Kota Semarang bisa lepas dari jeratan zona merah itu dan beberapa waktu terakhir sampai zero Covid-19. “Itu semua tak lepas dari peran kita semua dan juga melalui vaksinasi,” tambah Hendi.

Lalu, lanjut Hendi. saat ini pasca pandemi, keadaan tidak bisa kembali seperti semula. Banyak yang terdampak dan banting setir, dan keadaan normal itu juga tidak tahu kapan akan kembali. Lantas jika terus diratapi, menurut Hendi tidak akan selesai. Oleh karena itu, Hendi berpesan agar masyarakat menjadi kreatif untuk bertahan dan bangkit di tengah pandemi.

Hendi Optimis Kembangkan Pariwisata Semarang

“Termasuk adalah salah satunya lewat Tumplek Blek ini. Harapan saya ini bisa juga menular ke industri yang lain dan ekonomi Kota Semarang cepat bangkit. Tetap semangat,” tegasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Anang Budi Utomo Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang. Saat ditemui setelah acara, Anang berkata jika masyarakat sudah rindu hiburan seperti ini pasca pandemi Covid-19.

“Apalagi selama 2 tahun terkena pandemi. Sehingga satu sisi teman-teman pemusik atau grup band butuh berekspresi. Kedepannya kami minta Disbudpar Kota Semarang memperbanyak kegiatan semacam ini untuk menggali potensi masyarakat,” kata Anang.

Anang juga menambahkan, selain mendorong pelaku kesenian juga mendorong UMKM. Kegiatan pariwisata hiburan ini multi efek layer. Ekonomi bisa berjalan jadi bisa menggeliat. “Tadi seperti yang saya lihat musikus lokal suaranya nggak kalah sama Ndarboy atau Denny Caknan. Jadi hal seperti ini patut kita dorong,” pesannya.

Acara Tumplek Blek dimeriahkan oleh beberapa band dan penyanyi lokal Kota Semarang seperti Koesproes, Skubidu, Yaku, Nuansa, Harduk serta Shakila & Bianca. Selain menampilkan acara musik, ada juga layar tancap yang bisa disaksikan masyarakat kelurahan Sumurejo dan sekitarnya. (Lingkar Network | Dinda Rahmasari – Koran Lingkar)

Exit mobile version