Pati jadi Satu-satunya Kabupaten yang Belum Menerapkan PTM 100 Persen

Suyanta Disdikbud Jateng

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Suyanta, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/1/2022). (Adhik Kurniawan/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Per Senin (3/1/2022) sejumlah sekolah di Jawa Tengah mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. Namun, ada satu kabupaten yang belum menerapkannya. Ialah Kabupaten Pati, satu-satunya daerah yang belum menjalankan PTM terbatas 100 persen.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Disdikbud Jateng), Suyanta, saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (4/1).

“Di Jawa Tengah, ada satu kabupaten yang belum menjalankan PTM terbatas yaitu Pati. Kami sudah koordinasi cabang dinas wilayah tiga, pelaksanaan PTM terbatas (Pati) minggu ketiga Januari. Kami menghargai itu, karena hal itu dalam rangka pengendalian Covid,” jelasnya.

Sedangkan mengenai kesiapan kabupaten atau kota lainya, pihaknya mengklaim jenjang SMA/SMK di Jateng sudah siap semua. Namun, kebijakan tersebut tetap dikembalikan kepada pemangku kebijakan daerah masing-masing.

Jepara Belum Siap Lakukan PTM 100 Persen

“Untuk di Jateng, lihat kemampuan sekolah. Jika hanya hanya 50 persen, ya boleh 50 persen menjalankannya. Jadi meski Menteri Pendidikan mengatakan 100 persen, pelaksanaannya tidak harus 100 persen,” jelasnya.

Sedangkan mengenai vaksinasi tenaga pendidikan di Jawa Tengah, ia menjelaskan kalau sudah hampir mencapai 100 persen. Hanya tinggal menyisakan yang masih komorbid atau memiliki penyakit penyerta.

Lebih lanjut, Suyanta menambahkan, meski PTM 100 persen sudah berjalan. Orang tua wali murid masih memiliki hak untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan anaknya mengikuti PTM.

Sementara itu, Abdul Hamid Ketua Komisi E Bidang Kesejahteraan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah (DPRD Jateng) memberikan catatan terhadap PTM 100 persen, yaitu agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak terburu-buru menerapkannya.

“Jangan buru-buru menetapkan PTM 100 persen di Jateng. Target boleh karena melihat situasi dan kondisi. Namun harus melihat bagaimana tingkat protokol kesehatan masyarakat, tingkat kasus Covid-19 dan tingkat jumlah vaksin yang ada di daerah. Sehingga enggak bisa disamaratakan, ada daerah yang siap, ada yang belum. Jika capaian vaksinasi anak dan lansia tinggi, menurut saya berani-berani saja melakukan PTM 100 persen,” pesannya. (Lingkar Network | Adhik Kurniawan – Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version