Dewan Minta Pemkot Antisipasi Bencana

TUMBANG: Pohon tumbang saat hujan di salah satu jalan di Kota Semarang. (DINDA RAHMASARI/LINGKARJATENG.ID)

TUMBANG: Pohon tumbang saat hujan di salah satu jalan di Kota Semarang. (DINDA RAHMASARI/LINGKARJATENG.ID)

SEMARANG, Lingkarjateng.id – Belakangan hujan lebat disertai angin kencang kerap terjadi di Kota Semarang. Bahkan hingga menyebabkan pohon tumbang di beberapa ruas jalan protokol.

Menanggapi hal tersebut, Abdul Wahab, anggota komisi C DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melakukan langkah-langkah antisipasi bencana.

Diantaranya dengan merapikan pohon-pohon yang lebat dan sudah tua di tepi jalan. Sehingga kejadian pohon tumbang saat hujan turun bisa diminimalisasi.

“Seperti kemarin malam terjadi di daerah Silayur, Ngaliyan ada pohon tumbang. Pengendara juga harus hati-hati saat berkendara. Musim hujan di tahun ini diprediksi akan meningkat,” ujar Wahab pada Selasa (26/10/21).

Selanjutnya Wahab mengimbau agar dilakukan pengawasan lebih untuk daerah rawan longsor.

Dalam hal ini ia meminta agar Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk selalu siaga.

Kemudian ia juga menyarankan agar lubang galian yang ada di jalan untuk segera ditutup. Berdasarkan pantauannya, masih banyak lubang galian yang dikerjakan oleh Moratelindo belum ditutup.

Bahayakan Pengendara yang Melintas

Keberadaan lubang tersebut tentu sangat membahayakan bagi para pengendara yang melintas. Terlebih saat ada tergenang air, pengendara tidak akan bisa melihat jika di jalan itu ada lubang galian.

“Oleh sebab itu Pemerintah harus terus memantau kondisi dilapangan sebelum memakan korban jiwa. Sebagai masukan kepada pemerintah agar sigap dalam kejadian bencana baik kecil, sedang maupun besar. Kita semua tidak berharap bencana itu terjadi,tapi perlu kewaspadaan,” tegasnya.

Wahab juga berpesan kepada masyarakat Ibu Kota Jawa Tengah untuk turut membantu dalam upaya pencegahan bencana di lingkungannya.

“Masyarakat juga harus menjaga penghijauan dan disiplin dalam kebersihan. Melakukan kerjabakti di lingkungannya. Menjaga kewaspadaan menyeluruh dengan slogan jogo tonggo,” imbuhnya.

Selain itu di masa peralihan musim ini banyak penyakit yang mengintai masyarakat. Diantaranya flu, demam, hingga DBD.

Sehingga masyarakat perlu menjaga imunitas tubuh. Sebab saat ini masih terjadi cuaca di pagi hingga siang hari sangat terik. Namun pada sore menuju malam hari hujan deras disertai angin dan petir yang cukup kencang.

“Yang perlu dilakukan masyarakat selalu menjaga imunitas tubuh, mengonsumsi buah dan vitamin tambahan serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” tuturnya.

Menurutnya upaya antisipasi itu memerlukan kerjasama yang baik antara Pemkot Semarang dan masyarakat. Tujuannya agar saling membantu baik dalam informasi maupun pengawasan dampak musim penghujan. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version