Peluang Usaha, Warga Blora Dilatih Budidaya Maggot

BUDIDAYA MAGGOT

SERIUS: Para peserta tampak fokus mendengarkan paparan dari narasumber tentang budidaya maggot di Kecamatan Jepon, Blora, kemarin (8/12). (Lilik Yuliantoro / Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama anggota DPR RI Komisi IV mengadakan pelatihan budidaya maggot di Balai Pertemuan Mr. Green Kecamatan Jepon, Rabu (8/12). Peserta dari pelatihan ini merupakan perwakilan dari setiap kecamatan, kelompok petani dan peternak, serta kelompok pengusaha yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Blora Gundala Wijasena mengatakan, program pelatihan budidaya maggot sangat baik apabila sungguh-sungguh dipahami dan dipraktikkan. Budidaya ini diyakini sangat menjanjikan untuk peluang usaha karena dapat menjadi penghasilan tambahan bagi warga Blora.

“Seluruh peserta pelatihan budidaya maggot diharapkan nantinya bisa mempraktikkan ilmunya, supaya terwujud nyata penerapan budidaya program tersebut. Sehingga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga,” ucapnya.

Tekan Inflasi, Dorong Budidaya Bawang Merah di Kabupaten Sragen

Menurutnya, manggot atau organisme yang berasal dari larva Black Soldier Fly ini berasal dari kawasan Amerika Utara dan diklaim sanggup mengurangi 80 persen sampah rumah tangga serta limbah pengolahan pabrik lainnya. Hewan dengan nama latin Hermetia Illucens ini merupakan jenis serangga keluarga lalat yang jauh berbeda dengan lalat sampah (musca domestica) atau lalat hijau.

Diketahui, lalat ini juga mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan lalat hijau. Masa dewasanya sekitar delapan hari dan akan segera mencari pasangan untuk bertelur. Pada masa dewasa rata-rata hidup selama 7-14 hari tanpa makan.

“Larva atau maggot Hermetia Illucens dapat membunuh dan menekan populasi bakteri jahat, misalnya salmonella dan coli serta mengolah limbah dengan cepat. Maggot sangat berguna karena bisa menjadi alternatif pengganti tepung ikan yang merupakan bahan pembuatan pakan ikan atau ternak,” terangnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version