Kuota Tenaga Kerja Khusus untuk Kawasan Industri Kendal Belum Terpenuhi

Kuota Tenaga Kerja Khusus untuk Kawasan Industri Kendal Belum Terpenuhi

SELEKTIF: Sejumlah peserta pelatihan di BLK Kendal sedang menjalani tes seleksi. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id  – Kuota tenaga kerja dengan keterampilan khusus di Kawasan Industri Kendal (KIK) sangatlah banyak, mencapai ribuan tenaga kerja. Akan tetapi, putra daerah Kabupaten Kendal yang memiliki keterampilan khusus sesuai bidang industri tidaklah mencukupi kebutuhan perusahaan. Seperti perusahaan garmen yang harus mempunyai keahlian khusus menjahit, akan tetapi belum terpenuhi.

Hal itu terungkap saat Bupati Kendal Dico M Ganinduto mengunjungi PT. Eclat Textile International yang membutuhkan karyawan yang cukup besar. Ia  berharap serapan tenaga kerja mayoritas dari Kendal. 

“Perusahaan yang bergerak di garmen dalam KIK membutuhkan banyak karyawan, dan kami siap memenuhi kebutuhan tersebut. Warga Kabupaten Kendal adalah prioritas utama, kami akan rumuskan kebutuhan tenaga kerja dan warga yang saat ini membutuhkan pekerjaan,” ujar Dico.

Bupati Kendal Dukung Pusat Industri Tekstil

Namun demikian, garmen membutuhkan tenaga kerja khusus karena harus terampil menjahit dan membutuhkan pelatihan. Di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, setiap tahun mencetak tenaga kerja terampil di bidang las, elektronika, tata rias, bengkel sepeda motor, dan menjahit.

Khusus untuk menjahit, BLK Kabupaten Kendal hanya mampu mencetak tenaga ahli jahit sebanyak 200 orang. Sementara saat ini tenaga kerja khusus menjahit yang dibutuhkan ribuan per tahun. 

Kepala UPTD BLK Dinas perindustrian dan Tenaga kerja Kabupaten Kendal, Hendro S Utomo menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di PT. Eclat Textile International per bulan butuh 100 tenaga kerja untuk pengembangan perusahaan. Sementara kapasitas BLK Kendal hanya 200 tenaga kerja per tahun.

Bupati Dico Imbau KIK Rekrut Karyawan Asli Kendal

“Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja khusus garmen di KIK belum bisa memenuhi jika mengandalkan dari BLK, apalagi ada perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama,” ujar Hendro, Rabu (26/1).

Saat ini, kapasitas yang dimiliki BLK Kendal untuk Jurusan Garmen ada 2 kelas sedangkan untuk jurusan lainnya masing-masing satu kelas. Pelaksanaan pelatihan selama 30 hari rata-rata tiap jurusannya, sedangkan setiap kelasnya kapasitas ada 16 peserta.

Awal tahun 2022, untuk tahap pertama pelatihan yang digelar ada 349 untuk 2 kelas jurusan menjahit dan 1 kelas jurusan las. Karena banyaknya pendaftar dilakukan seleksi karena daya tampung 48 peserta pelatihan. “Kalau pendaftar banyak, namun kapasitas kami hanya 16 orang peserta tiap kelasnya sehingga harus diseleksi,” lanjutnya.

Bupati Kendal Ingatkan 5 Fokus Kerja Disperkim

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Kendal, Cicik Sulastri terkait pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di perusahaan kawasan industri Kendal yang mempunyai keahlian khusus, akan bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

“Kami akan menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan Kementerian Perindustrian dan KIK untuk pemenuhan kebutuhan tenaga kerja, dengan fasilitas dari kementerian dan lokasi pelatihan di perusahaan kemudian langsung bisa diserap setelah selesai pelatihan,” ujar Cicik.

Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan beberapa Lembaga Pelatihan Keterampilan (LPK) dan juga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Kendal untuk bersama mencetak tenaga kerja yang handal. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version