Jagung Pati 95 Persen Dikirim ke Luar Daerah

jagung pati

BERJAGA: Seorang petani sedang menjaga ladang jagungnya yang siap dipanen di Pati, baru-baru ini. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Jagung menjadi salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Pati. Komoditas ini bahkan dari tahun ke tahun selalu mengalami surplus. Hal tersebut diungkapkan oleh Kun Saptono Kabid Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pati di ruang kerjanya, di ruang kerjanya, Kamis (16/12).

Kun mengungkapkan, saat panen raya, hasil panennya sangat melimpah. Bahkan 95 persen diantaranya dikirim ke luar daerah. “Ya, Alhamdulillah cukup kurang lebih satu kali tanam 10-11 ribu hektare. Jadi ya hampir 95 persen itu dipasarkan ke luar,” terangnya.

Kun mengatakan sampai saat ini pemenuhan jagung di Kabupaten Pati bukan hanya untuk konsumsi. Kebanyakan justru digunakan sebagai pakan ternak.

Pemkab Pati Kenalkan Digitalisasi UMKM

“Kalau dari sini menyuplainya tidak hanya untuk Pati, tapi untuk seluruh wilayah yang membutuhkan. Di wilayah Jawa, pasokan ke Grobogan, Purwodadi, Surabaya, Semarang Bandung dari Pati,” ungkapnya.

Lebih lanjut Kun mengatakan, harga jagung di Kabupaten Pati cukup tinggi. Hal ini bagi kun menjadi kabar baik untuk petani sekitar. Harga jagung yang ada di Kabupaten Pati mencapai Rp 55.000 sampai Rp 56.000 perkilonya.

Penyebab dari tingginya harga jagung tersebut diakibatkan stoknya yang masih sedikit. Selain itu, untuk panen raya sendiri Kun memperkirakan baru akan terjadi pada kisaran Januari hingga Februari. “Ini karena masa panen raya produksinya, sudah menipis. Karena masuk masa tanam. Di tingkat petani sangat menggembirakan,” ujarnya. (Lingkar Network | Koran Lingkar Jateng)

Exit mobile version