Baru Dua Bulan, Jalan Aspal dari Banprov di Kendal Rusak

RUSAK: Baru dua bulan selesai dikerjakan, jalan aspal di wilayah RT 6 RW 3 Dusun Tegalsari, Desa Kedungsari, Kecamatan Ringinarum rusak. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

RUSAK: Baru dua bulan selesai dikerjakan, jalan aspal di wilayah RT 6 RW 3 Dusun Tegalsari, Desa Kedungsari, Kecamatan Ringinarum rusak. (Unggul Priambodo/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Bantuan provinsi (banprov) berupa pengaspalan jalan di wilayah RT 6 RW 3 Dusun Tegalsari, Desa Kedungsari, Kecamatan Ringinarum tidak berumur lama. Baru dua bulan selesai dikerjakan, aspal sudah banyak terkelupas hampir di semua titik. Banprov pengaspalan jalan sepanjang 280 meter dengan 2,5 meter tersebut dikerjakan oleh pihak ketiga pada Desembar 2021.

Kepala Desa Kedungasri, Kecamatan Ringinarum, Akhmad Supriyanto menjelaskan, kerusakan jalan karena dilalui kendaraan berat. Pasalnya, di jalan aspal tersebut merupakan jalan perhutani dan setiap hari dilalui oleh truk bermuatan kayu.

“Ini menjadi dilema, satu sisi kami membangun jalan tersebut karena merupakan jalan ke makam desa dan banyak yang terpeleset, meskipun statusnya jalan milik perhutani, namun saya beranikan diri untuk membangun dengan dana banprov,” ujar Supriyanto.

Bupati Jepara Gelontorkan Bantuan pada Korban Angin Puting Beliung

Pihaknya mengaku pasrah dengan kondisi jalan tersebut yang berpotensi rusak, dan itu merupakan risiko yang diambil karena sudah dikerjakan pengaspalan di lokasi tersebut.

“Saya sudah paham kalau jalan itu pasti akan cepat rusak dan saya sudah ambil risiko untuk itu karena hanya jalan itu yang belum tersentuh dari Dana Desa. Tapi kami akan melakukan perbaikan atas rusaknya jalan tersebut,” lanjutnya. 

Sementara itu, Farikin warga sekitar lokasi mengaku menyayangkan jalan yang baru selesai dikerjakan sudah rusak parah. Menurutnya, pengerjaan tidak serius karena tidak menggunakan batu belah dan hanya batu kecil-kecil jadi tidak kuat menahan beban.

Bantu Nelayan, Pemkab Pati Beri Bantuan Alat Budidaya

“Kami melihat tidak ada dasaran batu belah hanya batu kecil yang akan bergerak ketika ada kendaraan yang melintas dan terbukti banyak yang rusak,” ujar Farikin.

Awalnya hanya beberapa titik saja, namun lama kelamaan hampir semua aspal rusak. “Warga meminta segera ada perbaikan, karena yang digunakan adalah dana dari masyarakat sayang sekali jika tidak digunakan maksimal,” ungkapnya. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version