Alokasi Dana Desa di Pati Alami Kenaikan

MENYAMPAIKAN: Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Pati, Sudiyono saat sosialisasi Dana Desa di Pendopo pati, belum lama ini. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

MENYAMPAIKAN: Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Pati, Sudiyono saat sosialisasi Dana Desa di Pendopo pati, belum lama ini. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Sebanyak 56 desa dari 401 desa di Kabupaten Pati mendapatkan kenaikan alokasi Dana Desa (DD) pada tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinpermades) Pati, Sudiyono.

Kenaikan alokasi DD ini disebutkan olehnya berdasarkan indikator yang ditentukan dari pemerintah pusat. Sehingga menurutnya ada beberapa desa yang mengalami kenaikan alokasi, sementara sebagian lainnya mengalami penurunan.

“Kondisi desa yang di dalamnya ada data desa yang terekam itu. Karena perubahan itu ada penurunan dan ada kenaikan, tapi secara umum rata-rata tidak secara signifikan, baik naik atau turunnya,” ungkapnya. 

Alokasi Dana Desa di Kudus Turun

Dalam hal ini, lanjutnya, Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo mendapatkan alokasi DD terbesar di Kabupaten Pati. Alasannya, karena Desa Prawoto memiliki jumlah penduduk yang banyak. Selain itu, daerahnya juga luas. Desa tersebut pada tahun ini mendapatkan alokasi DD sebesar Rp 2.6 miliar. 

“Kondisi ini yang menyebabkan layak untuk mendapatkan dana desa cukup tinggi,” terangnya.  

Di sisi lain, Desa Ngarus, Kecamatan pati mendapatkan alokasi DD terendah di Kabupaten Pati. Desa tersebut mendapatkan alokasi DD sebesar Rp 600 juta.

40 Persen Dana Desa Rembang Dialokasikan untuk BLT

Alasan Desa Ngarus mendapatkan alokasi DD yang sedikit, karena banyak infrastruktur di desa tersebut yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. “Desa Ngarus ini kan berada desa di perkotaan. Ukurannya juga kecil dan infrastruktur sudah ditangani pemerintah daerah, sehingga mendapatkan porsi kecil,” terangnya. 

Diketahui, total alokasi DD di Kabupaten Pati pada tahun 2022 sebesar Rp 427 miliar. Jumlah ini lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 426 miliar. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)

Exit mobile version