Wisata Baby Volcano Grobogan Semburkan Lumpur Bercampur Belerang

Letupan lumpur yang terjadi di Objek Wisata Alam Baby Volcano Dusun Cangkring, Desa Grabagan, Selasa (22/2).

POTRET: Letupan lumpur yang terjadi di Objek Wisata Alam Baby Volcano Dusun Cangkring, Desa Grabagan, Selasa (22/2). (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Peristiwa semburan lumpur yang terjadi di lokasi objek wisata alam Baby Volcano atau yang dikenal dengan Bledug Cangkring di Dusun Cangkring, Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan menjadi tontonan warga.

Kepala Desa Grabagan, Eko Setyawan mengatakan, fenomena semburan atau muntahan lumpur cair yang bercampur dengan gas belerang di objek wisata Baby Volcano, terjadi Selasa (22/2) sekitar jam 07.30 WIB. Fenomena langka tersebut biasanya terjadi dalam 2 atau 3 hingga 5 tahun.

“Baby Volcano ini mengeluarkan lumpur, karena ada gerusan lumpur di dalam bledug Baby Volcano karena air dibelik (mata air) di dekat Baby Volcano meluap. Sehingga terjadi patahan lumpur di dalam tanah dan meluap keluar, bercampur air dan gas belerang. Namun, gas belerang tersebut tidak membahayakan,” ujar Eko.

Bekas Bukit Curam, Kalisuru Kumbo Rembang Jadi Destinasi Wisata

Sementara itu, luapan lumpur berlangsung sekitar 2 jam dan mengarah ke selatan ke area persawahan hingga menggenangi sawah sekitar setengah hektar. Kemudian mengalir ke sungai yang berada di sebelah barat Baby Volcano sejauh 3 kilometer.

“Letupan lumpur jadi tontonan warga, banyak warga datang untuk melihat fenomena ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, objek wisata Baby Volcano yang terletak di Dusun Cangkring Desa Grabagan tersebut di bagian selatan bersebelahan dengan objek wisata Bledug Kuwu. Namun tidak setiap saat mengeluarkan letupan lumpur seperti di Bledug Kuwu.

Destinasi Wisata Grobogan Kembali Buka, Embun Bening Kedungombo Curi Perhatian

Menurut Eko, fenomena luapan lumpur ini terjadi tidak pasti. Namun, bisa ditandai jika ada gempa di suatu wilayah maka selang beberapa hari muncul letupan lumpur.

Lokasi Baby Volcano di sebelah timur dengan jarak 400 meter adalah pemukiman warga. Sedangkan di sebelah utara, selatan dan barat, membentang persawahan yang jauh dari pemukiman.

Dari kejadian fenomena letupan lumpur di lokasi Baby Volcano, pihak yang berwenang mengimbau warga yang menonton agar tidak terlalu dekat dengan lokasi letupan atau semburan lumpur. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version