Diduga Mati Tak Wajar, Polres Grobogan Bongkar Makam Siswa SD

polres grobogan bongkar makam

BERJAGA: Petugas menjaga proses pembongkaran makam seorang siswa berinisial SM di wilayah Kecamatan/Kabupaten Grobogan, Senin (17/1). (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Diduga mati tak wajar, Satreskrim Polres Grobogan membongkar makam siswa SD berinisial SM dengan dibantu Tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Tengah.

Orang tua korban merasa ada yang janggal dengan kematian putrinya usai pulang dari ulang tahun temannya. Menurut keluarga korban, saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, ditemukan banyak luka lebam di tubuh siswi Kelas VI SD itu.

Bocah perempuan berinisial SM meninggal dunia setelah beberapa hari merasakan sakit di sekujur tubuhnya akibat adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan kawan-kawannya. Orang tua SM didampingi kuasa hukumnya memutuskan melaporkan kejadian tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Grobogan, Senin (27/12) malam. Mereka berharap polisi bisa mengusut kasus tersebut.

Polres Grobogan Tertibkan Parkir Sembarangan

 “Satreskrim telah menerima laporan dari orang tua korban bernama SM, pada Senin 27 Desember 2021 pukul 20.00 WIB. Aduan tersebut terkait anaknya yang meninggal, diduga akibat korban penganiayaan,” jelas Kapolres Grobogan AKBP Benny Setyowadi melalui Kasat Reskrim AKP Andryansyah Rithas Hasibuan.

Saat ini, lanjut AKP Hasibuan, pihaknya sedang mendalami apakah betul korban merupakan korban penganiayaan atau bukan. Untuk membuktikan hal tersebut, tengah dilakukan penyelidikan. Yakni tahap memeriksa saksi-saksi, termasuk autopsi jenazah korban yang dilaksanakan pada hari ini Senin (17/1). Dan langkah kali ini dilakukan oleh Sat Reskrim Polres Grobogan adalah dengan melakukan bongkar makam korban.

Polres Grobogan Larang Gunakan Listrik untuk Basmi Hama Tikus

Sat Reskrim Polres Grobogan melaksanakan bongkar makam korban SM tersebut dengan dibantu oleh Tim yang berasal dari Biddokkes Polda Jawa Tengah yang dipimpin langsung oleh Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol dr. Sumy Hastry Purwanti. Disampaikan Kombes Pol dr. Sumy Hastry Purwanti, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban dan telah mengambil sampel-sampel jaringan tubuhnya untuk diketahui penyebab kematian.

“Untuk penyebab kematian masih akan ada tahap pemeriksaan lebih lanjut, da nada 9 sampel yang diambil sampelnya,” terang Kombes Pol. dr. Sumy Hastry Purwanti. Kabid Dokkes juga mengimbau kepada masyarakat, apabila menemukan tindak pidana yang berhubungan dengan tubuh manusia segera laporkan kepada pihak kepolisian dan segera minta pemeriksaan baik luar dan dalam. “Semakin cepat diperiksa semakin bagus dan lengkap sehingga penyebab cepat terungkap,” imbau Kabid Dokkes. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version