GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Grobogan membuat inovasi aplikasi Sim-WAN atau Sistem Informasi Manajemen Penatausahaan dan Pertanggungjawaban Keuangan. Inovasi tersebut dinilai dapat mengefisienkan pekerjaan pejabat yang ada di Sekretariat DPRD Grobogan hingga 50 persen.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Grobogan, Ndaru Wisakti, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh penerapan inovasi Sim-WAN tersebut. Menurutnya, melalui Sim-WAN akan memudahkan pengawasan dan pengendalian kegiatan serta anggaran di lingkungan Sekretariat DPRD Grobogan.
Ndaru menjelaskan bahwa melalui aplikasi Sim-WAN dapat melakukan tiga pekerjaan sekaligus. Sehingga, aplikasi tersebut diklaim dapat mengoptimalkan pengelolaan keuangan dan menambah efisiensi serta akuntabilitas kinerja Sekretariat DPRD Grobogan, juga terkait pengelolaan di bagian tata usaha.
“Kami bisa memonitor pelaksanaan anggaran, program keuangan, dan bisa memonitor kegiatan yang ada di tiga bagian itu,” ungkapnya pada Rabu, 30 Oktober 2024 lalu.
Sementara itu, Kepala Bagian Program dan Keuangan Sekretariat DPRD Grobogan, Karsono Joni Setyawan, mengatakan bahwa melalui inovasi tersebut pekerjaan para pejabat di lingkungan Sekretariat DPRD dapat berkurang hingga 50 persen.
“Dapat mengefisienkan pekerjaan hingga 50 persen,” ungkap Joni.
Ia menjelaskan bahwa melalui aplikasi tersebut, administrator di bagian program dan keuangan bisa melihat secara keseluruhan kegiatan keuangan dan tata usaha di masing-masing bagian. Begitu pula pimpinan dan Sekretariat Dewan bisa memonitor langsung terkait penyerapan anggaran di Sekretariat DPRD tiap bulan.
“Tidak harus dipanggil untuk meminta data. Bisa sewaktu-waktu memonitor,” katanya.
Dengan sistem tersebut, sambung Joni, seluruh data keuangan yang ada di DPRD Grobogan lebih tertata dan lebih akurat. Sehingga, akan lebih mudah ketika ada audit keuangan.
Joni mengungkapkan bahwa pihaknya selama ini masih menggunakan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), namun sering kali terkendala masalah server error dan loading yang terlalu lama.
“Ketika kita butuh data sewaktu-waktu jadi sulit. Karena untuk menelusuri data butuh waktu lama,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joni mencontohkan, aplikasi Sim-WAN dapat dipergunakan saat pengadaan alat tulis dan kantor (ATK). Ketika semua data telah masuk dan lengkap, pihaknya bisa membuka kembali data itu kapan saja dibutuhkan. Sehingga, ia berharap besar inovasi yang dikeluarkan oleh Sekretariat DPRD Grobogan bisa berjalan sesuai tujuan awal.
“Tidak hanya menjadi sampah digital, tapi bisa berjalan berkelanjutan dan selalu relevan dengan regulasi yang ada,” harapnya.
Nantinya, aplikasi tersebut tidak hanya diterapkan di tata usaha saja, tapi juga di bagian perencanaan.
“Saat ini masih tahap uji coba. Sudah dirintis sejak 2023 akhir. Target November 2024 sudah bisa diterapkan, bahkan bisa diakses by ponsel (dari handphone),” terang Joni. (Lingkar Network | Adv/Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)