DEMAK, Lingkarjateng.id – Jembatan Apung Sambung Roso di Sungai Wulan yang menghubungkan dua Kabupaten Demak dan Kudus tepatnya di Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Demak dan Desa Sambung, Kecamatan Undaan, Kudus, kini bisa dilintasi lagi setelah sebelumnya terkena dampak banjir.
Salah satu warga Sambung, Masnan mengatakan bahwa surutnya Sungai Wulan tersebut kurang lebih sudah tiga hari yang lalu.
“Sudah surut sekarang, sebelumnya kan sampai tanggul sana,” katanya sambil menunjuk tanggul yang ada di dekat pemukiman warga, Selasa, 28 Januari 2025.
Selain itu, ia mengatakan bahwa saat debit air di Sungai Wulan tinggi seluruh lahan pertanian di dekat sungai tersebut terendam air.
“Iya terendam semua, ya rusak di makan (wereng),” ujarnya.
Sementara itu, Penjaga Jembatan Apung, Khanafi (53) menyampaikan bahwa selama kurang lebih empat hari jembatan tersebut tidak bisa dilintasi karena banjir.
“Banjir ini mulai Selasa sampai Jumat kemarin, itu tidak bisa dilewati (jembatanya). Kemudian Sabtu kemarin baru bisa dilewati,” katanya saat ditemui dilokasi.
Khanafi menjelaskan, saat debit air Sungai Wulan naik jembatan tidak tenggelam melainkan terus mengapung.
“Nggak tenggelam. Jadi pas banjir ini ikut naik, tali tambangnya dikencangin, agar jembatan tidak hanyut,” jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini debit air Sungai Wulan mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari sebelumnya.
“Kemarin turun, tapi ini naik lagi,” ucapnya.
Sebagai informasi tambahan, Jembatan Apung Sambung Roso ini kerap digunakan warga setempat sebagai akses untuk menuju Kabupaten Kudus maupun sebaliknya dengan membayar akses Rp 2 ribu per sekali jalan.
Jembatan sepanjang kurang lebih 80-90 meter dengan lebar 2 meter yang dikelola perorangan itu sempat tidak bisa dilintasi selama kurang lebih empat hari lantaran debit air di Sungai Wulan sangat tinggi. (Lingkar Network | M. Burhanudin Aslam – Lingkarjateng.id)