Sejumlah Tanggul Kritis di Demak Rawan Jebol

POTRET: Tanggul Sungai Tuntang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.

POTRET: Tanggul Sungai Tuntang, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak. (M. Elang Ade Iswara/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.id – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho mengungkapkan Kabupaten Demak memiliki beberapa tanggul kritis yang rawan jebol di musim penghujan.

Dia mengatakan, pihaknya jauh-jauh hari telah memetakan titik tanggul kritis yang dapat memicu terjadinya banjir. “Sudah kita petakan semua. Kita tinggal meningkatkan kewaspadaan saja terkait adanya tanggul kritis tersebut. Pemantauan dilakukan tiap saat,” ungkapnya. 

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Demak, hampir semua kecamatan terdapat tanggul kritis yaitu, Kecamatan Gajah, Karanganyar, Kebonagung, Dempet, Mijen, Wonosalam, Guntur, Karangawen, Mranggen, Karangtengah, Sayung, Bonang dan Wedung.

Wakil Bupati Rembang Minta BPBD Bentuk Desa Tangguh Bencana

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Akhmad Sugiharto mengatakan, beberapa tanggul kritis yang berada di Kabupaten Demak banyak diantaranya bukan wilayah Pemerintah Daerah. Sehingga untuk menangani hal itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa dinas terkait yang bertanggung jawab akan tanggul kritis tersebut. 

“Tanggul kritis apa pun itu, memang bukan wilayah Kabupaten Demak, jadi kebanyakan itu adalah wilayah balai pusat. Karena itu, bukan wilayah Pemda jadi kita tidak bisa menangani secara langsung, kita hanya bisa koordinasi kepada pihak terkait. Seperti kemarin, ada kejadian di Grogol kita laporkan kepada pak kepala balai pusat langsung ditindak lanjuti satu hari kemudian,” paparnya. 

Sugiharto menambahkan, pihaknya juga membantu membersihkan tanah-tanah yang ada di area sungai. Serta untuk mempercepat tersampaikannya informasi ke Balai, Dinas PU memiliki KPS (Komunitas peduli sungai) yang dibentuk untuk mengawal dan melaporkan kondisi sungai yang ada di Kabupaten Demak.

Cegah Banjir dan Longsor, BPBD Pati Imbau Warga Tanam Rumput Vetiver

“Itu ada dari berbagai komunitas, baik dari komunitas hijau maupun dari komunitas BPBD. Ada temen-temen dari PU juga dan ada dari organisasi lain seperti pemuda Pancasila dan Banser semua masuk kesitu semua. Itu ada di grup yang dinaungi oleh PU yaitu KPS Lokajaya. Selain itu kita juga bekerjasama dengan Radio harapannya agar informasi cepat tersampaikan ke masyarakat apabila terjadi seperti luapan air sungai dan sebagainya,” pungkasnya. (Lingkar Network | M. Elang Ade Iswara – Koran Lingkar)

Exit mobile version