SEMARANG, Lingkarjateng.id – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta para pemangku kepentingan melakukan peninjauan proyek pembangunan Jalan Tol Semarang–Demak Seksi I pada Sabtu, 11 Januari 2025. Proyek ini menjadi salah satu bagian penting dalam pengembangan infrastruktur nasional, khususnya di wilayah pantai utara Jawa Tengah.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengapresiasi kemajuan proyek Jalan Tol Semarang-Demak yang mengedepankan inovasi penggunaan 7,5 juta batang bambu sebagai pondasi proyek ini dengan panjang 6,2 km.
“Ini adalah karya inovasi anak bangsa. Mengapa ini spesial? Karena menggunakan bambu yang disusun dengan teknik tertentu, pancanganya, kemudian juga layernya sampai dengan 13 layer bambu secara vertikal dan kalau dilihat tadi hamparannya luas sekali, ” ujar AHY saat meninjau pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak.
Menurutnya, Semarang dan Demak memiliki potensi luar biasa secara ekonomi, tetapi juga menghadapi kepadatan masyarakat serta kebutuhan sosial yang harus terus didukung.
“Oleh karena itu, pembangunan jalan tol yang juga termasuk tanggul laut ini sangat penting,” ucapnya.
Tol Semarang-Demak memiliki panjang total 26,95 kilometer dan terbagi menjadi dua seksi. Seksi I, yang menghubungkan Kaligawe dan Sayung sepanjang 10,64 kilometer, saat ini dalam tahap pengerjaan. Sementara Seksi II, yang menghubungkan Sayung dan Demak sepanjang 16,31 kilometer, telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dan mulai beroperasi pada 25 Februari 2023.
Untuk Seksi I, proyek ini dibagi menjadi tiga paket dengan total nilai kontrak sekitar Rp 10,8 triliun dan ditargetkan selesai pada 2027.
Progres pengerjaan setiap paket meliputi paket 1A dikerjakan oleh Hutama Karya (HK) dan Beijing Urban Construction Group (BUCG), progres mencapai 47,16 persen, paket 1B Dikerjakan oleh Pembangunan Perumahan (PP), Wijaya Karya (WIKA), dan China Road and Bridge Corporation (CRBC), progres mencapai 28,70 persen, dan paket 1C Dikerjakan oleh Adhi Karya dan Sinohydro, progres mencapai 20,83 persen.
“Jalan tol ini akan mempersingkat waktu perjalanan. Saat ini, waktu tempuh normal sekitar 30 menit, dan jika macet bisa mencapai 60 menit. Dengan jalan tol, waktu tempuh akan menjadi hanya 10 menit,” jelas AHY.
Proyek Tol Semarang-Demak juga merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Selain mengatasi kemacetan, jalan tol ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir rob yang sering melanda wilayah Semarang dan Demak. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Lingkarjateng.id)