DEMAK, Lingkarjateng.id – Akses jalan dan puluhan rumah warga di Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, terendam banjir hingga berminggu-minggu akibat curah hujan tinggi.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Jumat, 31 Januari 2025, ketinggian banjir di Jalan Kalisari kurang lebih 30 hingga 50 sentimeter (cm). Namun, masih banyak kendaraan roda dua maupun empat yang nekat melintas di jalan tersebut. Akibatnya, tidak sedikit kendaraan roda dua yang mogok.
Salah satu warga Desa Kalisari, Zaini, menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan wilayah tersebut terdampak banjir hingga berminggu-minggu.
“Curah hujan tinggi yang melanda wilayah sini, kemudian meluapnya sungai, dan diperparah dengan adanya gorong-gorong yang tidak bisa berfungsi maksimal,” katanya.
Ia juga mengungkap bahwa belakangan ini Desa Kalisari kerap menjadi langganan banjir setiap turun hujan lebat.
“Setiap hujan lebat pasti menggenang di jalan sini. Ini sudah sejak hujan pertama sudah kurang lebih 3 mingguan. Sebelumnya udah agak surut tapi pas kemarin hujan lebat itu kemudian banjir lagi,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi banjir yang ada di daerah tersebut bukan hanya terjadi sekarang ini saja, melainkan setiap datang musim penghujan. Akibatnya, kondisi itu membuat aktivitas warga terganggu.
“Banjir ini pastinya sangat mengganggu dan ini bukan hanya terjadi sekarang ini saja, tapi sebenernya sudah lama, setiap musim penghujan pasti banjir,” katanya.
Menurutnya, salah satu upaya awal untuk mengatasi air yang masih menggenangi Desa Kalisari adalah dengan cara pompanisasi.
Zaini menjelaskan bahwa dua pompa air yang digunakan untuk melakukan upaya penanganan banjir tersebut masih belum maksimal. Sehingga, ia meminta pihak terkait menambah pompa agar banjir cepat surut.
“Memang sudah sudah ada pompa tapi menurut saya itu kurang mumpuni, karena ukurannya yang sebelah sana di perbatasan Sayung-Kalisari itu ada pompa memang pembuangannya agak gede, tapi yang di sini itu kecil. Sehingga kalau pembuangan pipanya kecil itu dengan kondisi ini ya pastinya tidak mumpuni,” katanya.
“Jadi menurut saya perlu penambahan pompa agar banjir ini segera surut,” imbuhnya.
Warga lain, Nur Ali, mengatakan bahwa sebelum terjadi genangan banjir sekarang ini, warga sudah melakukan kerja bakti untuk membersihkan gorong-gorong untuk mengantisipasi banjir.
“Kemarin sudah ada upaya kerja bakti, tapi itu memang belum selesai, kemudian ada susulan hujan ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, Jalan Kalisari merupakan salah satu jalan alternatif yang kerap digunakan oleh pengendara roda dua maupun kendaraan besar untuk menghindari kemacetan yang terjadi di Jalan Pantura. Namun, dengan adanya banjir di wilayah Kalisari, pengendara lebih memilih jalan alternatif lain. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkarjateng.id)